Warga di Daerah Ini Justru Minta PLN Padamkan Listrik
jpnn.com - JAKARTA - Setelah seminggu Jakarta dan sekitarnya dilanda banjir, akhirnya genangan air menyusut seiring dengan membaiknya cuaca. Kondisi baik tersebut membuat PLN Distribusi Jakarta dan Tangerang kembali menormalkan seluruh gardu yang sempat dipadamkan.
"Pada hari ini seluruh gardu distribusi yang sempat dipadamkan karena banjir sudah bisa beroperasi dan siap mengalirkan listrik ke pelanggan," ucap
Manajer Bidang Komunikasi Hukum dan Administrasi PT PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang, Koesdianto dalam siaran persnya, Senin (16/2).
Adapun jumlah gardu distribusi yang dipadamkan akibat banjir mencapai titik tertinggi pada Senin (9/2) lalu dengan jumlah 626 gardu. Sedangkan gardu terakhir yang dinyalakan adalah gardu yang memasok ke Kawasan Berikat Nusantara (KBN), Cakung, Jakarta Timur.
"Gardu tersebut sudah dibersihkan dan siap untuk diberi tegangan. Namun, pelanggan meminta agar listrik tetap dipadamkan karena air masih menggenangi kawasan tersebut. Mereka sadar bahwa air adalah konduktor yang dapat menghantarkan aliran listrik, sehingga sangat berbahaya bagi keselamatan manusia," jelasnya.
Koesdianto mengingatkan bahwa PLN bisa saja kembali akan memutus aliran listrik, apabila curah hujan tinggi dan mengakibatkan tingginya genangan serta menyebabkan gardu distribusi dan rumah tergenang. (chi/jpnn)
JAKARTA - Setelah seminggu Jakarta dan sekitarnya dilanda banjir, akhirnya genangan air menyusut seiring dengan membaiknya cuaca. Kondisi baik tersebut
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS