Warga Diminta Tinggalkan Zona Merah di Gunung Agung
Hasil pengukuran geokimia terakhir yang dilakukan PVMBG, kandungan SO2 atau sulfur dioksida yang keluar dari puncak kawah Gunung Agung kembali meningkat.
Bahkan, angkanya mencapai 1.300 ton per hari. Sebagai perbandingan, kata Devy, angka itu jauh lebih besar ketimbang kandungan sulfur dioksida yang keluar dari Gunung Sinabung.
"Kalau kami lihat, di Gunung Sinabung itu gas SO2 sekitar 300 sampai 500 ton per hari," jelas dia.
Devy menjelaskan, kandungan sulfur dioksida yang keluar dari puncak kawah Gunung Agung mengindikasikan masih terdapat kontribusi gas magmatik yang tinggi dari dalam perut gunung tersebut.
"Karena itu, kami menyimpulkan bahwa potensi untuk terjadinya erupsi masih ada," kata Devy.
Selain indikator dari pengukuran geokimia, indikator lain tampak dari perhitungan gempa vulkanik serta citra satelit.
Sampai kemarin, masih terjadi berbagai gempa vulkanik. (syn/c10/ang/jpnn)
Pemprov Bali minta pengertian warga sekitar zona merah Gunung Agung demi keselamatan bersama
Redaktur & Reporter : Natalia
- Tanpa Gemuruh dan Ledakan, Gunung Agung Muntahkan Lava Pijar 700 Meter
- Gelaran Pujawali di Pura Pasar Agung Dipersingkat Jadi Sehari, Begini Alasannya
- 9 Penerbangan Batal Berangkat dari dan Menuju Bandara Ngurah Rai
- Gunung Agung Meletus, Semburkan Lava Pijar Sejauh 3 Km
- Gunung Agung Kembali Erupsi, Bali Tetap Aman
- Jelang Matahari Muncul, Gunung Agung Erupsi Setinggi 1.000 Meter