Warga Eks Timtim Bakar dan Jarah Rumah
Selasa, 09 Maret 2010 – 06:09 WIB
KUPANG--Kericuhan yang terjadi di Desa Naunu, Kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang yang terjadi pada Minggu (7/3) lalu ternyata bukan sekedar pembakaran lima rumah warga. Kemarin (8/3), Hendrik Mambait, 58, alias Bapa Raja, warga RT08/RW05 desa setempat, meminta perlindungan ke Mapolres Kupang lantaran merasa tidak nyaman tinggal di rumah. Para pelaku juga membunuh empat ekor babi peliharaan Bapa Raja yang sementara diikat di dekat rumahnya. Perabotan rumah tangga seperti kursi, meja dan lemari hancur. Diceritakan, kejadian berlangsung Minggu sekira pukul 11.00 Wita. Para pelaku tiba-tiba membakar rumah-rumah warga. Setelah itu, sekira pukul 12.30 Wita, para pelaku dengan senjata tajam mendatangi rumahnya sambil berteriak dan mengeluarkan kata-kata makian. Bapa Raja yang berada di depan rumah langsung dipanah oleh salah satu pelaku. Akibatnya, lengan kirinya tertusuk anak panah. Para pelaku langsung menghujani rumahnya dengan lemparan batu hingga rusak parah. "Mereka datang langsung panah saya dan lempar, beruntung ada anggota Brigif di situ yang tolong saya," kata Bapa Raja.
Bapa Raja menjadi salah satu korban ulah warga eks Timtim. Uang milik Bapa Raja senilai Rp160 juta dijarah oleh para pelaku. Selain itu, korban mengalami luka di lengan kiri akibat terkena panah para pelaku. Ibu jari tangan kirinya juga luka akibat terkena lemparan batu pelaku. Sementara itu, anak korban bernama Isak Mambait, 33, masih terbaring lemas di Rumah Sakit Bhayangkara Kupang. Dia harus diopname karena terkena lemparan batu di pipi kiri.
Baca Juga:
Didampingi istrinya, Yohana Mambait Lao, Bapa Raja bercerita mengenai nasib yang dialaminya. Selain rumahnya yang hancur dilempar, sebanyak lima rumah warga juga dibakar. "Ada lima rumah yang mereka bakar tambah dengan saya punya rumah yang mereka kasih hancur," sebut Bapa Raja. Selain rumah dan uang, setidaknya barang-barang miliknya yang ikut dihanguskan, yakni sebuah mobil Land Trover, dua unit traktor, dua unit sepeda motor, satu unit mesin penggiling padi dan dua unit mesin genzet.
Baca Juga:
KUPANG--Kericuhan yang terjadi di Desa Naunu, Kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang yang terjadi pada Minggu (7/3) lalu ternyata bukan sekedar pembakaran
BERITA TERKAIT
- Dugaan Plagiarisme di Bawah Sumpah Ahli Kejagung, Tom Lembong Disebut Diuntungkan
- Usut Kasus Korupsi di Kalsel, KPK Panggil Ketua DPRD Supian
- Binus University Buka Kampus Baru di Medan, Menyediakan Prodi-Prodi Unggulan
- Usut Kasus Korupsi Izin Tambang, KPK Panggil Rudy Ong Chandra
- Endoskopi Spinal, Solusi Minimal Invasif untuk Masalah Tulang Belakang
- Tanam Mangrove di PIK & Kedonganan, B. Braun Indonesia Rogoh Kocek Ratusan Juta Rupiah