Warga Gunakan Air Tanah, PDAM Semarang Merugi
Senin, 22 Februari 2010 – 17:42 WIB
JAKARTA- Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Semarang mengeluhkan banyaknya pihak yang melakukan pengambilan air tanah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari di daerah tersebut. Akibatnya, 7 juta kubik air yang disediakan perusahaan tersebut hanya terjual sebanyak 3,1 juta kubik saja setiap bulannya. Ketidakmampuan PDAM Semarang ini dalam menjual produksi membuat instansi tersebut merugi. Sulistyo juga mengatakan selain permasalahan itu, PDAM Semarang juga termasuk perusahaan yang mempunyai utang terbesar di seluruh Indonesia. Utang yang ada di Departemen Keuangan, hingga sekarang mencapai Rp400 miliar. Namun utang tersebut akan dihapuskan sebesar Rp238 miliar.
Direktur Utama PDAM Semarang, Sulistyo, menjelaskan bahwa kejadian pengambilan air tanah secara pribadi telah dilakukan di seluruh wilayah ini. "Air yang disuplai PDAM tidak terjual separo lebih, ini menjadi faktor utama peneybab PDAM Semarang termasuk dalam kategori perusahaan air minum "sakit", bahkan sudah hampir mati," jelasnya, saat ikut dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan DPR RI Komisi V, Senin (22/2).
Baca Juga:
Karena itu, PDAM Semarang meminta regulasi terkait merebaknya pengambilan sumber air tanah di Semarang. Kejadian ini, disinyalisir juga sebagai penyebab rob di kota ini semakin lama kian tinggi.
Baca Juga:
JAKARTA- Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Semarang mengeluhkan banyaknya pihak yang melakukan pengambilan air tanah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
BERITA TERKAIT
- Tingkatkan Pelayanan, KAI Logistik Pangkas Waktu Tempuh Rute Bandung–Surabaya
- Kementerian BUMN Gelar Workshop Penggunaan AI Dalam Komunikasi Media Sosial
- Distribusikan Pupuk Bersubsidi, Petrokimia Gresik Siapkan Stok Lebih dari 372 Ribu Ton
- Sentinel VIP Indonesia Hadirkan Layanan dengan Konsep No Win-No Fee
- Pertamina Sukses Menjaga Pasokan Energi Nasional Selama Periode Natal dan Tahun Baru
- Makan Bergizi Gratis Bikin Warganet Nostalgia Momen Pembagian Susu di Sekolah