Warga Hadang Pembangunan PLTU
Kamis, 21 Maret 2013 – 06:14 WIB
"Saya menyatakan bahwa tanda batas tanah sebelah barat yang kami tunjuk adalah berbatasan langsung dengan Sungai Kahayan," kata Gundoi S Anom dalam pernyataan tertulisnya pada 5 Januari 2012.
Meski demikian, dewan adat Dayak Provinsi Kalteng, Sabran Ahmad meminta agar PLN memberikan tali asih. Atas dasar itu, PLN bersedia memberikan Rp 25 juta untuk lima orang. Tapi mereka justeru minta Rp 275 juta. "Kami tidak akan mengabulkan permintaan mereka sebesar itu. Kalau hanya sekedar tali asih, akan kami bantu," tutur Manager Unit Pelaksana Konturkis (UPK) Kitring Kalimantan Tengah, Sumardji Yono.
Ulah pegawai negeri sipil (PNS) yang satu ini tidak hanya itu. Dia mendatangi rumah sub kontraktor dengan ancaman akan membakar peralatan berat yang digunakan oleh kontraktor. "Subkon didatangi dirumah, dan mengancam untuk membakar peralatam kerja kami," kata Sony Kurli, Fais Manager PT Bagus Karya.
Adanya ancaman tersebut PT Bagus Karya melaporkan kepada kepolisian. Lami sudah minta bantuan pengamanan dari Polres, agar mereka tidak lagi mengganggu dalam kegiatan di PLTUn," ungkap Sony lagi. ( din)
PULANG PISAU-Pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) 2x60 MW Pulang Pisau, Desa Buntoi Kecamatan Kahayan Hilir, Kabupaten Pulang Pisau,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Kapolres Inhu & Tim Pamatwil Polda Riau Cek Kesiapan TPS Khusus
- TNI-Polri Bersinergi Jaga Situasi Kondusif & Mewujudkan Pilkada Damai di Sumsel
- Propam Razia Ponsel Anggota, Siapa yang Punya Aplikasi Judi Online?
- Polda Jawa Barat Gagalkan Peredaran 1 Juta Butir Obat Keras Ilegal
- PPPK 2024 Tahap II: Kaltim Siapkan 9.195 Formasi, Ada Syarat Umum & Khusus Bagi Pelamar
- Ratusan Polisi Bersiaga Amankan Wisuda di Kampus Unpar Bandung Pascateror Bom