Warga Indonesia di Australia Berupaya Bantu Korban Gempa Palu dan Donggala

Peter McCawley yang pernah menjabat sebagai salah satu wakil direktur lembaga donor Australia 'AusAID' mengatakan seringkali donor memberikan bantuan dengan asumsi-asumsi, ketimbang bantuan yang benar-benar dibutuhkan di lapangan.
Dengan pengalamannya dalam menyalurkan bantuan, Peter juga berpendapat jika bantuan seringkali diberikan dengan syarat-syarat yang memberatkan pada pemberi bantuan.
"Kita harus fleksibel dalam jenis bantuan yang diberikan. Kita harus siap memberikan bantuan kepada para korban dengan cepat dalam bentuk uang tunai," tulis Peter dalam sebuah artikel online yang dimuat situs Lowy Institute.
"Mungkin terdengar aneh memberikan bantuan tunai di tengah-tengah bencana alam. Tetapi dari pengalaman di banyak negara menunjukkan bantuan uang tunai atau barang-barang yang tepat sepenuhnya tergantung pada situasi."
Ia pun memperingatkan agar bantuan yang diberikan baik dari warga atau lembaga di Australia harus lewat kerjasama dengan masyarakat lokal di Sulawesi, tanpa dokumen-dokumen persyaratan yang berlebihan.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia