Warga Indonesia di Australia Kangen Keluarga, Berharap Segera Ada Vaksin
Profesor Leask, yang telah mempelajari tren vaksin selama lebih dari dua dekade, mengatakan Australia dan dunia berada pada "waktu yang genting sekarang ini".
Seberapa aman vaksin COVID-19?
Bulan lalu, Perdana Menteri Australia, Scott Morrison terpaksa membalikkan pernyataannya yang mengatakan akan mewajibkan suntik vaksin virus korona, yang kemudian ditentang kelompok anti-vaksin.
Meskipun tidak ada jaminan vaksin COVID-19 akan berhasil, atau bahkan disetujui, para ahli telah meminta politisi dan pemerintah untuk tetap berpegang pada sains untuk memastikan agar proses vaksin bisa lancar.
"Secara ilmiah, untuk memperlambat virus ini dan menyebar ke seluruh populasi, kami membutuhkan kekebalan di kalangan warga sebanyak 60 persen," kata Tony Cunningham, pendiri Westmead Institute dan pakar vaksin .
Photo: Tony Cunningham dari Westmead Institute mengatakan belum ada pencarian vaksin yang berlomba-lomba sangat cepat seperti saat ini. (ABC News: Brendan Esposito)"Penduduk harus diyakinkan akan keselamatan. Itu yang penting."
Profesor Cunningham, yang telah terlibat dalam penelitian vaksin selama hampir 40 tahun, mengatakan sebagian besar ketidakpastian berasal dari seberapa cepat uji coba keamanan dan kemanjuran vaksin yang sedang dilakukan.
Andrea Vincita sudah setahun tidak bertemu keluarganya di Indonesia yang sudah dia tinggalkan sejak 2013
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata