Warga Indonesia di Australia Tak Sabar Kunjugi Keluarganya, Tetapi Masih Ada Ketidakpastian
Angie terakhir kali pulang ke Indonesia pada bulan Januari 2020 dan kemungkinan besar dia akan kembali ke Indonesia lagi dalam waktu dekat ini.
"Sudah cukup lama, hampir dua tahun [terakhir ke Indonesia]. Biasanya tidak pernah lebih dari setahun," katanya.
"Ibu saya umurnya hampir 80 tahun dan saya punya saudara laki-laki dan perempuan, semua di sana.
"Jadi penting sekali saya pulang untuk bertemu dengan mereka."
Perlunya mencari informasi sebanyak-banyaknya
Epidemiolog Mike Toole dari Burnet Institute mengatakan penting sekali bagi mereka yang hendak melakukan perjalanan untuk mencari berbagai informasi sebelum memutuskan untuk pergi ke luar negeri atau tidak.
Professor Toole mengatakan jumlah kasus aktif COVID-19 bervariasi dari satu negara ke negara lain, sehingga syarat masuk ke tiap negara-negara pun berbeda-beda.
"Jadi mereka perlu mengecek dengan teliti apa persyaratan untuk masuk ke sebuah negara," ujar Profesor Toole.
"Menurut saya ketika mereka berada di negara itu, mereka harus melakukan langkah pencegahan penularan yang biasanya mereka lakukan di Australia," katanya.
Banyak warga asal Indonesia di Australia masih ragu untuk memesan tiket ke Tanah Air karena sejumlah alasan
- KJRI Hamburg Resmi Melayani Permohonan Paspor Elektronik
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis