Warga Indonesia di Melbourne Melihat Peluang Bisnis Cenderamata Australia
Bisnis online bernama AllGood Journey yang juga menjual pakaian sederhana tersebut merupakan hasil putar otak Oky dan temannya di tengah ketidakpastian pandemi.
Tanpa ia duga, produk cenderamata yang dapat diantar sampai rumah tersebut "terjual cukup banyak".
"Kebanyakan [dibeli] orang Indonesia yang mau pulang. Rata-rata pesan ke kami karena QVM sudah tutup dan tidak ada [penjual] yang lain," kata Oky.
"[Penjualan] lumayan padat karena hampir setiap hari ada [pembeli]."
Karena tingginya permintaan, pria asal Medan tersebut sempat merasa kewalahan ketika harus mengantarkan cenderamata ke rumah masing-masing pembeli.
"Pertamanya saya kira kalau dua orang saja saya bisa antar, tapi lama-lama, setiap hari ada permintaan. Akhirnya saya berikan syarat akan antar bila sudah ada 11 pembeli lain," katanya.
Sayangnya, bisnis tersebut harus tutup sementara sejak 'lockdown' Melbourne tahap keempat awal Agustus lalu, sehingga tidak memungkinkan bagi Oky untuk mengambil barang dari gudang.
Pembatasan di tengah pandemi telah menghambat aktivitas dagang di pasar tertua Victoria di Melbourne
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Tampil Cantik di Premiere Wicked Australia, Marion Jola Dapat Wejangan dari Ariana Grande dan Cynthia Erivo
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis