Warga Indonesia di Melbourne Melihat Peluang Bisnis Cenderamata Australia

Warga Indonesia di Melbourne Melihat Peluang Bisnis Cenderamata Australia
Bisnis cenderamata di Melbourne banyak diminati warga Indonesia baik sebagai penjual maupun sebagai pembeli. (Foto: Supplied)

"Kata bossnya buka saja, yang penting kamu kerja."

Kunjungan ke QVM "menurun pesat"

Warga Indonesia di Melbourne Melihat Peluang Bisnis Cenderamata Australia Photo: CEO Queen Victoria Market Stan Liacos mengatakan 30 persen pengunjung pasar di situasi normal adalah turis domestik dan internasional. (Supplied: Queen Victoria Market)

 

Menurut Stan Liacos, CEO dari Queen Victoria Market, kunjungan pasar telah menurun pesat, terutama sejak aturan radius lima kilometer berlaku awal Agustus lalu.

Dampak signifikan ini juga dirasakan melihat kebijakan Pemerintah pusat maupun negara bagian untuk menutup perbatasan.

"Pada kondisi normal, 30 persen dari kunjungan pasar adalah dari turis domestik dan internasional," katanya kepada ABC Indonesia.

Namun, beberapa bantuan telah ditawarkan kepada pedagang, melalui 'Trader Support Package' yang "meliputi peringanan besar biaya sewa dan dukungan lainnya".

Warga Indonesia di Melbourne Melihat Peluang Bisnis Cenderamata Australia Photo: CEO Queen Victoria Market Stan Liacos mengatakan 30 persen pengunjung pasar di situasi normal adalah turis domestik dan internasional. (Facebook: ABC Central Victoria)

 

Melalui bantuan tersebut, sejak April hingga Oktober, pedagang yang termasuk dari bidang perhotelan dan 'non-essential' lainnya mendapatkan keringanan biaya sewa hingga 100 persen.

Pembatasan di tengah pandemi telah menghambat aktivitas dagang di pasar tertua Victoria di Melbourne

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News