Warga Indonesia di Sydney Menikmati Kebebasan Setelah Lockdown Berbulan-bulan

Negara bagian New South Wales (NSW) memutuskan untuk mencoba hidup dengan virus corona, ketimbang terus-menerus memberlakukan 'lockdown' untuk menekan angka penularan.
Mulai pergantian hari Senin (12/10), negara bagian dengan ibu kota Sydney ini melonggarkan aturan 'lockdown'.
Kepada Sastra Wijaya dari ABC Indonesia, Lilian Tanpian mengatakan hal pertama yang akan dilakukannya setelah status 'lockdown' dicabut adalah pergi ke salon untuk potong rambut.
"Setelah itu ya lihat dulu pelan-pelan, take it easy mungkin ketemu teman-teman dan mungkin ke pusat kota lagi untuk jalan-jalan," kata Lilian asal Manado yang sudah tinggal di Sydney sejak tahun 2002.
Lilian yang bekerja di bidang informasi dan teknologi sudah terbiasa dengan bekerja di rumah, karena sudah dilakukannya sebelum pandemi.
Tapi ia mengaku tetap saja melewati masa-masa yang berat selama 'lockdown', terutama secara psikologis karena semuanya menjadi tidak pasti.
"Ada hari-hari di mana rasanya suram sekali. Sebagai manusia kita ingin mendapat kepastian, rencana ke depan yang bisa kita ketahui," ujar Lilian.
Menteri Utama NSW, Premier Dominic Perrottet menyatakan hari Senin ini sebagai "freedom day" dan menegaskan negara bagiannya tidak bisa terus menerus ditutup.
Lilian adalah satu dari ribuan warga asal Indonesia di Sydney yang merasa senang karena bisa kembali melakukan beberapa kegiatan, salah satunya untuk pergi ke salon
- Kampanye Pemilu di Australia: Jarang Ada Spanduk, Lebih Menjual Kebijakan
- Lady Gaga Bakal Gelar Konser di Australia Akhir Tahun Ini
- Dunia Hari Ini: Tiongkok Akan 'Melawan' Tarif yang Diberlakukan Trump
- Dunia Hari Ini: Serangan Israel Tewaskan 32 Warga Gaza dalam Semalam
- Dunia Hari Ini: Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol Diturunkan dari Jabatannya
- Babak Baru Perang Dagang Dunia, Indonesia Jadi 'Sasaran Empuk'