Warga Indonesia di Sydney Menikmati Kebebasan Setelah Lockdown Berbulan-bulan
Tapi ia juga sudah memperingatkan jika jumlah penularan dan orang yang akan dirawat di rumah sakit akibat COVID-19 akan meningkat.
"Jumlah kasus akan meningkat, rawat inap akan meningkat karena pergerakan akan meningkat saat kita membuka [melonggarkan aturan]. Kita tidak bisa tutup turus. Kita perlu belajar untuk hidup dengan virus," katanya.
"Hari ini, New South Wales adalah negara bagian pertama [di Australia] yang melakukannya. Kami akan memimpin negara ini keluar dari pandemi."
Adi Santoso adalah pengusaha asal Indonesia di Sydney yang memiliki bisnis antara lain pemasangan solar panel di rumah-rumah.
Selama 'lockdown' ia mengaku bisnisnya menurun hingga 30 hingga 40 persen.
"Teknisi saya tiga orang tidak boleh keluar dari kawasan tempat tinggalnya," ujarnya.
"Juga kalau ada order pemasangan panel ke daerah di mana kasusnya tinggi, para teknisi juga tidak mau ke sana," tambahnya.
Tapi Adi mengatakan dengan dibukanya kembali NSW tidak berarti bisnisnya akan segera kembali normal seperti sebelum pandemi.
Lilian adalah satu dari ribuan warga asal Indonesia di Sydney yang merasa senang karena bisa kembali melakukan beberapa kegiatan, salah satunya untuk pergi ke salon
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan