Warga Indonesia Menyambut Pembukaan Perbatasan Internasional Australia Untuk Warga Asing

Warga Indonesia Menyambut Pembukaan Perbatasan Internasional Australia Untuk Warga Asing
Mahasiswi S3 Febri Nurrahmi (tengah atas) sudah siap untuk terbang ke Australia tanggal 16 Desember. (Supplied)

Antisipasi jika aturan berubah lagi

Namun tidak semua warga di Indonesia yang sudah memiliki visa Australia yang berlaku ingin segera ke Australia setelah perbatasan dibuka.

Ahmad Amiruddin Taroada, mahasiswa S3 jurusan teknik energi Monash University memilih untuk berangkat pada pertengahan Januari.

"Saya sendiri belum booking tiket, karena masih mengantisipasi konsistensi aturan tentang pembukaan perbatasan ini," katanya.

"Tapi secara mental kami sudah siap berangkat. Saya bahkan sudah beli koper meski masih waswas."

Sebelum pembukaan perbatasan ditunda1 Desember lalu, Ahmad tak berani berjanji bisa berangkat ke negara ini.

Selama satu tahun menjalani perkuliahan secara daring dari Indonesia, ia merasakan kurangnya suasana perkuliahan sebagaimana bila kuliah secara langsung di kampus.

Selain ingin merasakan kuliah tatap muka, Ahmad juga ingin segera menyelesaikan laporan tahun pertama program S3-nya yang harus diberikan paling lambat akhir Februari tahun depan.

Ahmad menyebutkan pihak Monash University menyediakan jemputan bagi mahasiswanya yang akan datang sejak 15 Desember.

Setelah sempat menunda, Australia akhirnya memperbolehkan warga asing yang memenuhi syarat masuk ke negaranya mulai hari Rabu, 15 Desember.

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News