Warga Indonesia Tak Disarankan Masuk Australia dengan Cara Ini
"Dari pengalaman saya, saya tidak sarankan untuk mengikuti cara ini, sebaiknya jangan," ujarnya.
Memanfaatkan celah selagi menunggu
Photo: Pemerintah Australia menduga banyak orang yang ajukan suaka malah bekerja dan dieksploitasi, seperti di perkebunan. (ABC Rural, Laura Poole)
Data yang diungkapkan Senator Keneally menunjukkan ada 37.913 orang yang sedang menunggu apakah klaimnya sebagai pencari suaka diterima atau ditolak, hingga akhir Januari 2020.
Sementara berdasarkan laporan parlemen mengenai agen imigrasi dan pendidikan tahun lalu disiniyalir ada perusahaan-perusahaan penyalur tenaga kerja dan sindikat kriminal memanfaatkan pencari suaka untuk bekerja secara ilegal, saat mereka sedang menunggu.
Proses pemeriksaan klaim pencari suaka biasanya memakan waktu yang cukup lama, bahkan bisa sampai 10 tahun, sehingga meninggalkan celah yang bisa dimanfaatkan pemohon suaka untuk bekerja.
Begitu mereka mendapatkan "bridging visa", otomatis memiliki hak kerja yang sama dengan warga Australia lainnya.
Menteri Alan Tudge menegaskan, Pemerintah Australia telah bekerja sama dengan negara lain, termasuk Malaysia, untuk mengatasi banyaknya klaim pencari suaka yang tidak memiliki bukti kuat.
"Sejumlah orang ingin mengeksploitasi tanggung jawab internasional kami dengan cara mengajukan klaim perlindungan tanpa dasar," ujarnya.
Modus pencari suaka ke Australia tampaknya telah bergeser, dari menggunakan perahu, kini naik pesawat terbang
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata