Warga Indonesia yang Berobat Kanker hingga ke Tiongkok

Meski Dikemo, Rambut Tak Sampai Rontok

Warga Indonesia yang Berobat Kanker hingga ke Tiongkok
Warga Indonesia yang Berobat Kanker hingga ke Tiongkok

"Namun, saya belum tahu jadwalnya," ucapnya. "Minggu depan mau pulang. Kami sedang menunggu tiket pulang ke Indonesia," tambahnya.

Ketika ditanya tentang apa yang dirasakan setelah menjalani kemoterapi lokal, Liem mengaku tak ada perubahan besar. "Sebab, sejak awal saya tak merasa sakit. Setelah terapi kemo ini, juga tak merasa kenapa-kenapa," katanya. Namun, memang ada efek samping kemoterapi berupa mual yang dirasakannya. "Tidak mual hebat, saya masih bisa makan dan minum. Rambut rontok juga tidak. Saya juga tidak merasa lemas," ucapnya.

   

Liem sangat berharap besar akan keberhasilan pengobatan di RS Modern Guangzhou. "Saya merasa pengobatannya efektif. Semoga sel kankernya cepat mati," tambahnya.

Tjen Tji Kim pun berharap yang sama. Pria 45 tahun itu juga didiagnosis menderita kanker hati stadium dua. Saat ditemui di kamar perawatannya Senin lalu (26/9), Tjen ditemani Ayen Mintarsih, ibunya.

Rumah Sakit (RS) Modern Guangzhou, Tiongkok, semakin sering didatangi warga Indonesia yang berobat kanker. Apa istimewanya RS itu? Berikut catatan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News