Warga Israel Butuh Kestabilan, Bukan Perubahan
Rabu, 11 Februari 2009 – 08:11 WIB
Namun, berbeda dengan pemilu Amerika Serikat lalu yang diwarnai tema perubahan, warga Israel tak butuh itu, terutama dalam penyelesaian konflik dengan negara-negara Arab. Mereka lebih menginginkan kestabilan dengan cara-cara konservatif, termasuk tindakan militer. Itu sebabnya, Netanyahu yang dikenal radikal terus unggul dalam semua jajak pendapat.
Baca Juga:
Seperti diungkapkan Racheli, satu dari sekian warga yang belum menentukan pilihan. Hingga sebelum pemilihan kemarin, dia masih bingung antara memilih Kadima atau Likud.
''Saya benci (Benjamin) Bibi Netanyahu dan tak ingin memilihnya, tapi mau siapa lagi,'' katanya seperti dilansir Agence France Presse. ''Saya suka Livni, tapi dia tak berpengalaman,'' sambungnya.
Dia menambahkan, Livni pasti semakin lebih baik dalam empat tahun mendatang. ''Hanya sekarang, kami butuh seseorang yang mampu menjamin stabilitas,'' lanjutnya.
JERUSALEM - Israel sukses menggelar pemilu kemarin (10/2). Coblosan digelar serentak mulai pukul 07.00 waktu setempat (sekitar pukul 12.00 WIB) di
BERITA TERKAIT
- Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta Ikut Nobar Laga Indonesia vs Jepang
- KBRI Dili Gelar Nobar Laga Timnas Indonesia vs Jepang
- Amerika Parkir Rudal Typhon di Filipina, Bikin China Ketar-ketir
- Kang TB Sodorkan 4 Catatan Kritis soal Joint Statement Maritime RI-Tiongkok
- Temui Para Taipan Tiongkok, Prabowo Amankan Investasi Rp 156 Triliun
- Ditunjuk Jadi Wakil Ketua Delegasi, Raja Juli Mendampingi Hashim ke Forum COP29