Warga Jepang Tolak Olimpiade Tokyo
Sebuah petisi online yang menyerukan agar penyelenggaraan Olimpiade Tokyo ditunda sudah mendapatkan lebih dari 150 ribu tanda tangan hanya bebeberapa hari setelah diluncurkan di Jepang.
Munculnya petisi ini di saat ibukota Tokyo, kota kedua terbesar Osaka dan beberapa daerah lain sudah berada dalam keadaan darurat dengan angka penularan COVID-19 meningkat, khususnya dari varian baru.
Keadaan darurat ini akan berakhir 11 Mei namun menurut beberapa laporan di Jepang kemungkinan keadaan itu akan diperpanjang.
Olimpiade Tokyo 2020 yang semula akan dilangsungkan tahun lalu sekarang dijadwalkan akan berlangsung kurang dari tiga bulan lagi yaitu 23 Juli 2021.
Petisi itu ditujukan kepada Presiden Komite Olimpiade Internasional Thomas Bach yang direncanakan akan mengunjungi Jepang minggu depan.
Thomas Bach dijadwalkan akan bertemu denga tim pembaca obor Olimpiade pada tanggal 17 Mei di Hiroshima dan mungkin juga akan berkunjung ke Tokyo dimana protes anti Olimpiade akan dilakukan.
Meski sekitar 70-80 persen warga Jepang dalam jajak pendapat mengatakan mereka menginginkan Olimpiade dibatalkan atau ditunda, namun sejauh ini panitia mengatakan masih akan dilakuka sesuai jadwal.
Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga, Presiden panitia penyelenggara Olimpiade Tokyo Seiko Hashimoto dan Thomas Bach berulang kali mengatakan bahwa Olimpiade akan berjalan.
Sebuah petisi online yang menyerukan agar penyelenggaraan Olimpiade Tokyo ditunda sudah mendapatkan lebih dari 150 ribu tanda tangan hanya bebeberapa hari setelah diluncurkan di Jepang
- Sebuah Gelombang Besar yang Menerjang Asia
- Dunia Hari Ini: Kebakaran Hutan Masih Ancam negara Bagian Victoria di Australia
- Dunia Hari Ini: 51 Pria Dijatuhkan Hukuman Atas Kasus Pemerkosaan Prancis
- Anggota Bali Nine Sudah Bebas dan Kembali ke Keluarga Masing-masing
- Dunia Hari Ini: Australia Terbangkan Warganya Keluar Vanuatu
- Pemakai Narkoba di Indonesia Kemungkinan Akan Dikirim ke Rehabilitasi, Bukan Penjara