Warga Kampung Bayam Belum Bisa Tempati Rusun KSB, Dirut Jakpro Ungkap Alasannya

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Utama PT Jakarta Propertindo Iwan Takwin buka suara terkait keluhan warga Kampung Bayam yang belum bisa menempati rusun Kampung Susun Bayam (KSB).
Padahal, rusun KSB telah diserahterimakan kuncinya secara simbolis oleh Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung kepada 33 kepala keluarga (KK) Kampung Bayam beberapa waktu lalu.
Menurut Iwan, semuanya memang masih dalam proses termasuk soal pengumpulan data.
“Bahkan pengumpulan data sudah mulai. Jadi, semuanya sudah berjalan sesuai dengan ini (prosedurnya),” kata Iwan di Jakarta International Velodrome, Rawamangun, Jakarta Timur, pada Kamis (9/4).
“Memang kami butuh data-data itu sebagai pengamanan bagi mereka juga sebagai warga penghuni nanti di situ,” tuturnya.
Saat ditanya mengapa prosesnya terkesan lama, Iwan mengaku kondisi tersebut disebabkan proses pendataan yang memakan waktu cukup panjang.
Padahal, Pramono menjanjikan agar 33 KK tersebut sudah bisa menempati rusun KSB sebelum Lebaran Idulfitri 2025.
“Jadi, tidak ada yang membuat lama. Semuanya kan bergantung seperti data apa yang mereka bisa, yang sesuai dengan kesepakatan MoU,” ungkap Iwan.
Direktur Utama PT Jakarta Propertindo Iwan Takwin ungkap alasan terkait warga Kampung Bayam belum bisa menempati rusun KSB
- Demokrat: 5 Pansus Baru Penting untuk Atasi Masalah Krusial Jakarta
- Senada dengan Pramono, Bank DKI Pastikan Data dan Dana Nasabah Tetap Aman
- Pramono Anung Batal Operasikan Tebet Eco Park 24 Jam, Ini Penyebabnya
- Pramono Anung Tunjuk Ketum Jakmania Jadi Stafsus Gubernur
- Warga Kampung Bayam Belum Bisa Tempati Rusun KSB, Sebut Ada Permainan Jakpro
- Pramono Sebut Ada Kebocoran Dana di Bank DKI, tetapi Bukan Milik Nasabah