Warga Kediri Harus Waspada Terhadap 2 Wabah Penyakit lagi Selain Covid-19
Sejak bulan Januari hingga akhir Juni 2020, jumlah keseluruhan kasus chikungunya di Kota Kediri sebanyak 191 kasus.
Berbeda dengan chikungunya yang jumlahnya tinggi, temuan kasus demam berdarah dengue (DBD) cenderung kecil.
Sejak Januari hingga Mei 2020, jumlah pasien DBD sebanyak 100 orang. Mereka tersebar merata di Kecamatan Mojoroto, Kota, dan Pesantren.
Angka tertinggi kasus DBD terjadi di Maret sebanyak 30 kasus. Sedangkan data Mei jumlahnya mulai turun menjadi 15 kasus.
Fauzan menambahkan, penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti ini memang kerap terjadi di daerah tropis, seperti Indonesia.
Demam chikungunya dan DBD memiliki banyak kemiripan pada tahap awal, sehingga kerap terjadi salah diagnosis untuk pengobatannya.
Nyamuk Aedes Aegypti memiliki karakteristik dalam menggigit manusia. Nyamuk ini beroperasi antara pukul 10.00 – 12.00 WIB.
Dalam beberapa kasus nyamuk ini juga menyerang pada pukul 16.00 - 17.00 WIB atau sebelum maghrib.
Dokter mengingatkan masyarakat Kediri menjaga kebersihan diri dan lingkungan untuk menghindari tiga wabah penyakit.
- Viral Polisi Pangkat Kompol Dibentak Pemotor di Kediri, Pelaku Ternyata
- 36 Orang di Sumsel Meninggal Akibat DBD, Waspada!
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Korupsi Insentif Nakes RSUD Palabuhanratu, Polda Jabar Tangkap 3 Tersangka Baru
- Polisi Buru Pelaku Pembunuhan di Kediri, Korban-Tersangka Kakak Beradik