Warga Kelimpungan Cari Premium
“Kondisi ini sudah terjadi tiga hari yang lalu, entah sampai kapan bisa normal kembali, kami juga belum tahu,” katanya.
Ia mengaku saat ini pertamina membarlakukan pembatasan kuota premium. Setiap SPBU yang awalnya diberikan jatah 24 KL premium kini hanya mendapatkan 8 KL saja. Selain itu, pertamina juga melakukan kitir secara bergantian ke beberapa SPBU, sehingga mereka tidak mendapatkan stok pengiriman premium sama sekali. Mereka pun hanya bisa melayani pengisian BBM jenis yang lain seperti pertamax, pertamax plus, pertamax dex dan solar. Khusus untuk solar, pertamina juga tetap menjalankan cluster untuk beberapa SPBU, dimana jam operasional pengisian solar dibatasi hanya di siang hari.
Sementara salah seorang pengawas SPBU, Rian mengaku dalam beberapa terakhir ini pihaknya kesulitan mendapatkan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) Bersubsidi, baik premium maupun solar. Padahal di hari biasa, pihaknya bisa mendapatkan jatah 24 KL untuk premium.
“Kemarin, bahkan kami tidak dapat pasokan. Untuk besok pun pertamina belum ada kepastian akan mengirim lagi. Kalau biasanya hari ini order, besok langsung bisa datang, tapi kali ini tidak langsung dikirim, tapi tetap kami hari ini juga terus melakukan Delivery Order (DO) ke pertamina,” tuturnya.
Secara kebetulan, dalam beberapa hari terakhir pihak SPBU sudah mendapatkan pesan singkat mengenai adanya pembatasan penjualan BBM bersubsidi. Pesan itu berisi agar seluruh SPBU menyiapkan spanduk atau tulisan kuota premium habis, tersedia pertamax. Hal ini sehubungan dengan ditetapkannya perubahan kuota nasional serta kebijakan pemerintah untuk mengurangi anggaran subsidi BBM tahun 2014. Maka pertamina perlu melakukan pengendalian agar penyalurannya tidak melebihi kuota. Salah satunya kebijakan yang dilakukan adalah mengatur penyaluran harian per SPBU. Kebijakan ini berpotensi adanya stok kritis di SPBU.
Rian mengaku tak mengetahui kebijakan ini akan berakhir. Namun demikian, pada ujungnya ada dua kemungkinan besar bisa jadi akan terus ada pengurangan BBM Bersubsidi ataupun hingga kenaikan harga BBM Bersubsidi.
“Belum tahu kebijakan ini sampai kapan, yang jelas kami sekarang sangat sulit mendapatkan pasokan,” tukasnya.
Terpisah, Sekretaris Organda Cirebon, Karsono protes keras adanya pembatasan BBM jenis premium. Pasalnya, dengan adanya pembatasan itu, angkutan umum terkena dampak secara langsung. Padahal secara aturan, angkutan umum itu merupakan pengguna BBM bersubsidi.
CIREBON – Pembatasan distribusi jatah Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) oleh Pertamina, benar-benar
- Kasus SPPD Fiktif, Polda Riau Sita Rumah Diduga Milik Bang Uun
- Digikomfest 2024 Dorong Keterbukaan Informasi Publik Perangkat Daerah
- Kapolres Banyuasin Membagikan Makanan Bergizi Gratis untuk Siswa SDN 13 Air Kumbang
- Camat Diminta Lebih Peka Atasi Isu Wilayah dan Penyusunan Anggaran
- Tanah Longsor di Padang Lawas, 4 Orang Meninggal Dunia
- Irjen Andi Rian Kerahkan 1.471 Personel Kawal Pemungutan Suara Pilkada 2024 di Sumsel