Warga Kintom Bentrok dengan Polisi

1 Orang Tertembak, 3 Terluka

Warga Kintom Bentrok dengan Polisi
Warga Kintom Bentrok dengan Polisi
Selain mengungkapkan, berbagai hal, ia juga menegaskan bahwa Kabupaten Banggai ini sangat kondusif dan aman. Sehingga, kondisi itu harus dijaga dengan baik. “Saya merasakan apa yang dirasakan bapak ibu sekalian. Sehingga, peristiwa ini akan menjadi perhatian,” jelasnya.

Sementara itu, Kapolda Sulteng Brigdjen Dewa Persana menegaskan, pihaknya tidak akan mentolelir anggotanya yang telah melakukan pelanggaran. Sehingga, ia berharap pada seluruh masyarakat di Kecamatan Kintom untuk memberikan kesempatan melakukan penyelidikan atas kasus yang menyebabkan tiga warga Kintom menjadi korban. “Saya tidak akan mentolelir setiap anggota yang telah melakukan pelanggaran,” tegasnya.

Seperti diketahui warga Kintom menutup jembatan Kintom yang menjadi salah satu penghubung jalan Luwuk- Batui itu terkait salah satu warganya bernama Solihin Nuho dianiaya oleh sejumlah oknum polisi. Karyawan PT Eptco salah satu sub kontraktor PT JGC yang membangun proyek kilang LNG di Desa Uso, Kecamatan Batui ini dianiaya saat sedang mengerjakan rehabilitasi jalan di Desa Uso, Kecamatan Batui.

Kemarahan warga memuncak setelah diketahui anak salah satu tokoh masyarakat Kecamatan Kintom ini diboyong ke Polsek Batui. Warga kemudian menutup jembatan Kintom dengan membengkokan besi baja jembatan. Peristiwa itu kemudian berubah menjadi peristiwa berdarah setelah Andi Irma (34) tertembak dibagian dada sebelah kiri, Solihin (43) mengalami bengkak mata kiri dan luka dibagian rahang akibat dipukul. Sementara Sahrirto alias Ito (35) mengalami luka bocor dibagian kepala sebelah kanan.

KINTOM - Kehadiran Kepala Badan Harkam Mabes Polri Komjen Oegroseno dan Kapolda Sulteng Brigdjen Dewa Persana di Kecamatan Kintom, Luwuk, Sulawesi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News