Warga Kota Solo Gelar Aksi Menolak Habib Rizieq, Sikap Polisi Tegas
jpnn.com, SOLO - Ratusan massa yang menamakan diri Aliansi Warga Kota Solo menggelar aksi unjuk rasa menolak Habib Rizieq Shihab, di Bundaran Gladak, Jalan Slamet Riyadi Surakarta, Sabtu (21/11).
Koordinator Aksi Kusumo Putro mengatakan aksi penolakan tersebut dilakukan karena tidak ingin terjadi kegaduhan di Solo akibat kegiatan yang melibatkan Habib Rizieq.
"Selama ini kami lihat HRS menimbulkan kegaduhan. Oleh karena itu, kami juga punya hak melindungi kota kami. Kami tidak anti habib dan anti ormas. Kami hanya anti-provokasi dan anti-orang-orang yang memecah kami," katanya.
Polresta Surakarta, Jateng, terpaksa membubarkan aksi tersebut karena tidak berizin dan tanpa melakukan pemberitahuan kepada pihak kepolisian.
Pantauan di lapangan, aksi yang diikuti oleh ratusan orang tersebut dimulai sekitar pukul 14.00 WIB.
Sedangkan puluhan petugas kepolisian datang sekitar 20 menit kemudian dan meminta masyarakat yang mengikuti aksi damai tersebut untuk membubarkan diri.
"Kami membubarkan kegiatan unjuk rasa ini sebab pengumpulan massa sangat rentan menyebarkan virus COVID-19," kata Kapolresta Surakarta Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak pada penertiban aksi tolak HRS.
Ade Safri mengatakan penertiban tersebut tidak lepas dari realita bahwa akhir-akhir ini angka persebaran COVID-19 makin tinggi, termasuk juga di Kota Solo.
Terjadi aksi massa yang hanya berlangsung beberapa menit, menolak Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab datang ke Kota Solo.
- Beredar Pakta Integritas RK-Suswono dengan FPI, Isinya Penuh Isu Sara
- Deddy PDIP: Saya Tersinggung, Pak Prabowo Diperlakukan Seperti Itu di Solo
- Tokoh Islam Pendukung Anies Ramai-Ramai Dukung Ridwan Kamil-Suswono
- Kunjungi Jokowi di Solo, Zulhas Minta Perlindungan Politik?
- Dambakan Pembangunan di Jateng, Pemuda Solo Dukung Luthfi-Taj Yasin
- Jokowi Tanggapi Survei Litbang Kompas Pilgub Jateng yang Tempatkan Andika Unggul