Warga Lampung Jual Ginjal ke Batam
Senin, 17 Januari 2011 – 13:03 WIB
Sekitar 1 jam mengendarai sepeda motor melintasi jalan berbatu itu, sampailah di perkampungan Cibanjar. Suasana di kampung yang dihuni sekitar 50 kepala keluarga (KK) cukup sepi. Mungkin warga setempat sudah berangkat ke kebun karena mata pencarian penduduk disana adalah bertani. Suasana mendung berubah menjadi hujan gerimis ketika sampai disalah satu rumah warga di dusun itu.
Ketika ditanyakan rumah Khairul Nizar, laki-laki yang duduk di teras rumahnya yang belakangan di ketahui bernama Agustap mantan ketua RT 04, Dusun Cibanjar itu kurang mengenal nama Khairul Nizar. Setelah lama mencari informasi tentang Khairul Nizar, ada salah satu keluarga yang tak lain kakak dari istri Khairul Nizar, Robiah yakni Said (33) datang menghampiri.
Laki-laki yang memakai kaos dalam warna putih dan celana hitam pendek itu membenarkan bahwa Robiah istri dari Khairul Nizar adalah adik kandungnya. Setelah mengutarakan maksud dan tujuan wartawan harian ini mencari rumah Khairul Nizar, Said mengaku tidak mengetahui secara jelas keadaan rumah tangga adiknya itu.
"Adik saya (Robiah) sempat pulang bersama suaminya Nue (panggilan akrab Khairul Nizar dikampung itu) dan tinggal bersama orang tua kami. Tapi hanya sekitar satu bulan tinggal bersama orang tua, kemudian mereka memilih pindah dan mengontrak rumah di sekitar komplek perumahan Polisi Polsek Penengahan,"kata Said.
Robiah (30) istri Khairul Nizar warga Dusun Cibanjar, Desa Ruangtengah, Kecamatan Penengahan, Kabupaten Lampung Selatan terkejut setelah mendengar
BERITA TERKAIT
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara