Warga Lampung Jual Ginjal ke Batam
Senin, 17 Januari 2011 – 13:03 WIB
Setelah bertanya warga sekitar komplek itu, tibalah di sebuah rumah kontrakan sederhana berdindingkan bata merah. Pintu rumah kontrakan itu tertutup. Salah satu tetangga kontrakan berkenan memanggilkan Robiah yang saat itu sedang di belakang rumahnya. Robiah kemudian muncul dari dalam rumahnya dengan memakai baju kaos hitam dan bersarung kotak-kotak bersama seorang anak kecil yang tak lain anaknya Sultan Arun (3)."Ada apa mas,"tanya Robiah saat membuka pintu rumahnya.
Setelah berbasa basi menanyakan suaminya Khairul Nizar, Robiah mengatakan, suaminya saat ini sedang berada di Batam untuk mencari pekerjaan dan berobat atas penyakitnya yang sering kambuh. Ditanya kabar suaminya saat ini, Robiah mengaku kondisi suaminya baik-baik saja. Sebab, antara Robiah dan suaminya sering berkomunikasi dengan baik melalui telpon. "Suami saya berangkat ke Batam sejak 16 Desember 2010. Dia bilang mencari kerjaan disana dan sambil berobat,"katanya.
Diberi kabar suaminya akan menjual Ginjalnya untuk memenuhi kebutuhan keluarga di Cibanjar, Robiah terkejut. Bahkan dia tidak percaya dengan informasi tersebut. Dengan alasan, suaminya berangkat ke Batam ingin mencari pekerjaan dan berobat menyembuhkan penyakitnya yang sering kambuh. "Saya ngak percaya kalau dia mau menjual ginjalnya. Buat apa menjual ginjal untuk memenuhi kebutuhan keluarga kalau harus mati. Aneh-aneh saja bapak mu itu nak-nak,"ujarnya sambil melihat anaknya yang bermain di sampingnya.
Dia juga menceritakan kondisi rumah tangga dan suaminya setelah menikah dari Aceh sekitar lima tahun silam. Menurut dia, suaminya yang asli dari Aceh itu pernah sakit-salitan setelah berhenti bekerja di salah satu perusahaan di Batam. Dia juga mengaku tidak mengetahui secara pasti jenis penyakit yang diderita suaminya itu.
Robiah (30) istri Khairul Nizar warga Dusun Cibanjar, Desa Ruangtengah, Kecamatan Penengahan, Kabupaten Lampung Selatan terkejut setelah mendengar
BERITA TERKAIT
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara