Warga Manado saat Dilanda Kepanikan Hebat karena Kabar Tsunami

Pasien Mendadak Sehat, Undangan Tinggalkan Kawinan

Warga Manado saat Dilanda Kepanikan Hebat karena Kabar Tsunami
Suasana kepanikan di Kota Manado, Sulawesi Utara, Jumat (11/3) sore seiring ancaman tsunami akibat gempa Sendai, Jepang. Foto : Manado Post/JPNN

"Bahkan, ada yang pulang paksa meski kondisi sebenarnya tidak izinkan untuk pulang," ujar Marzuki, mahasiswa Kedokteran Unsrat yang magang di RS itu. Di antara pasien yang baru meninggal juga dilaporkan ditinggal "lari" oleh keluarganya begitu saja. "Suasana berduka kalah dengan panik," katanya.

Sementara itu, beberapa tempat seperti Teling, Bumi Beringin, Kampus, Winangun, dan lokasi di ketinggian lain dipilih warga untuk mengungsi. Warga juga memadati kantor-kantor pemerintah. Banyak di antara mereka menangis sambil membawa tas berisi barang seadanya. Pantauan koran ini, ada yang duduk-duduk di sepanjang trotoar Jalan 17 Agustus sambil memeluk tas berisi pakaian.

Beberapa perempuan muda terlihat menyuapi anaknya. Di Masjid Kartini Bumi Beringin, ratusan warga dengan berbagai perlengkapan memenuhi masjid yang menjadi salah satu lokasi tempat evakuasi dalam latihan tsunami sebelum WOC 2009 lalu. Saking paniknya warga, sebuah acara kawinan yang digelar di Manado Convention Center, yang berlokasi di pinggir laut, juga ditinggal lari oleh hampir semua undangannya.

Secara terpisah, tak lama puncak kepanikan warga terjadi di Manado, sekitar pukul 21.00 WIT gelombang tsunami menerjang wilayah perairan Papua Utara. Tsunami dilaporkan merusak puluhan rumah dan jembatan di Kampung Tobati, Teluk Youtefa, Provinsi Papua.

Saat kepanikan warga Manado, Sulut, memuncak Jumat sore lalu (11/3), tsunami kiriman Jepang malah menerjang Papua malam itu. Selain merusak puluhan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News