Warga Marah, Mengamuk, Merusak Kantor Desa
jpnn.com, ACEH SELATAN - Sekelompok massa mengamuk, merusak sejumlah sarana kantor desa di Desa Silolo, Kecamatan Pasi Raja, Kabupaten Aceh Selatan.
Warga yang mengamuk sejak Jumat (15/5) sore itu, diduga kecewa karena tidak mendapatkan dana bantuan sosial tunai (BST) di masa wabah COVID-19.
"Ada sejumlah sarana kantor yang ikut rusak, seperti kursi, meja, dan jendela kaca yang pecah akibat dirusak massa," kata Kepala Bagian Humas Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan Ramli Tanjung yang dihubungi dari Meulaboh, Aceh Barat, Jumat malam.
Dikatakan, massa mengamuk setelah berupaya mempertanyakan penyaluran dana BST, karena warga di Desa Silolo, Kecamatan Pasi Raja, Kabupaten Aceh Selatan banyak yang tidak mendapatkan bantuan tersebut.
Tidak hanya itu, massa juga menyegel kantor desa setempat karena imbas dari kekecewaan yang mereka alami.
Hingga Jumat jelang tengah malam, kata Ramli Tanjung, Camat Pasi Raja, Aceh Selatan Anakhi juga masih memimpin musyawarah bersama masyarakat dan muspika, setelah kejadian amuk massa guna mencari solusi atas kejadian tersebut.
"Informasi sementara yang kami terima, massa kecewa karena tidak mendapatkan dana BST dari pemerintah. Masyarakat berkeinginan dana bantuan agar dapat dibagi merata," kata Ramli Tanjung menambahkan.
Menurut warga, masyarakat kecewa karena semua masyarakat yang terdampak ekonomi pandemi COVID-19 di daerah ini tidak mendapatkan bantuan.
Sekelompok massa yang merupakan warga Desa Silolo, Kecamatan Pasi Raja, Aceh Selatan, mengamuk dipicu masalah dana bantuan sosial tunai (BST) di masa pandemi COVID-19.
- Usut Kasus Pengadaan APD Covid-19, KPK Periksa Song Sung Wook dan Agus Subarkah
- Saksi Ungkit Jasa Harvey Moeis dalam Penanganan Covid, Lalu Ungkap Pesan Jokowi & BG
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Korupsi Insentif Nakes RSUD Palabuhanratu, Polda Jabar Tangkap 3 Tersangka Baru
- Korupsi Pengadaan Masker Covid-19 di NTB, Kerugian Negaranya