Warga Masih Bertahan di Kharkiv Terus Menghadapi Gempuran Rusia

Warga Masih Bertahan di Kharkiv Terus Menghadapi Gempuran Rusia
Natalia Voronkina mengajar putrinya Veronika perkalian di tempat mereka mengungsi di sebuah stasiun kereta bawah tanah di Kharkiv. (ABC News: Phil Hemingway )

Di Kharkiv gempuran Rusia terus berlangsung.

Mayat warga bergelimpangan di jalan-jalan di kawasan permukiman di mana warga terperangkap di rumah tanpa listrik, air bersih dan persediaan makanan.

ABC mengikuti perjalanan tim penolong dari Palang Merah untuk membantu korban serangan, tapi tidak lama kemudian kembali terjadi ledakan berikutnya.

Serangan Rusia ini dikenal dengan nama serangan ganda. Serangan kedua ini dilakukan hanya beberapa menit setelah serangan pertama sehingga sangat membahayakan kerja tim penyelamat.

Ini adalah serangkaian serangan membabi buta yang menyebabkan korban warga sipil di tengah meningkatnya gempuran di pusat kota Kharkiv.

Pada hari Minggu tanggal 17 April, ketika ABC berada di sana, sedikitnya lima warga sipil tewas terbunuh.

Korban adalah bagian dari ratusan ribu warga yang masih bertahan di kota Kharkiv di tengah situasi kemanusiaan yang semakin memburuk kata koordinator Palang Merah lokal Oleksander Lebediev.

"Warga yang masih berada di Kharkiv adalah mereka yang paling rentan," kata Lebediev ilmuwan politik berusia 24 tahun yang sekarang menjadi saksi peristiwa menyedihkan setiap hari dalam tugasnya.

Kota Kharkiv di Ukraina terus mendapat gempuran dari pasukan Rusia, menyebabkan banyak mayat bergelimpangan di jalan, dan warga tidak lagi memiliki air bersih, listrik dan persediaan makanan

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News