Warga Masih Bertahan di Kharkiv Terus Menghadapi Gempuran Rusia

Warga Masih Bertahan di Kharkiv Terus Menghadapi Gempuran Rusia
Natalia Voronkina mengajar putrinya Veronika perkalian di tempat mereka mengungsi di sebuah stasiun kereta bawah tanah di Kharkiv. (ABC News: Phil Hemingway )

"Kebanyakan sudah lansia atau terlalu lemah untuk mengungsi, atau mereka ingin tetap bersama keluarga, jadi mereka bertahan di daerah yang sangat berbahaya.

"Semua rumah di kawasan ini tidak dialiri listrik, air atau gas.'

Alla dan Viktoria bertahan di rumah

Alla Oleksiivna tidak bisa meninggalkan apartemennya. Dia tidak bisa mencari perlindungan di stasiun kereta.

Dia hanya bisa berlindung di apartemennya yang kecil tanpa banyak perlindungan dari kemungkinan serangan Rusia.

Alla tinggal di apartemen tersebut bersama putrinya Viktoria (46 tahun), mantan pegawai perpustakaan anak-anak yang sekarang tidak lagi bisa bicara atau jalan karena penyakit epilepsi kronis.

Menurut Alla, mereka terperangkap di kota tersebut karena serangan yang dilakukan Rusia, yang membuat kondisi Viktoria semakin memburuk.

"Ke mana saya harus pergi? Dia tidak bisa berjalan. Saya tidak bisa ke luar negeri bersama dia, jadi saya hanya bisa berdoa bagi adanya perdamaian," kata Alla Oleksiivna kepada ABC. 

Oleksander Lebediev mengatakan keluarga seperti Oleksiivnas hidup dalam kondisi yang sangat memprihatinkan.

Kota Kharkiv di Ukraina terus mendapat gempuran dari pasukan Rusia, menyebabkan banyak mayat bergelimpangan di jalan, dan warga tidak lagi memiliki air bersih, listrik dan persediaan makanan

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News