Warga Miskin Akan Didata Ulang
Kamis, 28 Maret 2013 – 09:00 WIB
Saat ini, Dinsos konsisten menggunakan data PSED. Sebelum ada penggantinya, masih menggunakan data tersebut. Diakuinya, data PSED masih kurang maksimal. Maemunah menerangkan, jika PPLS 2011 sudah diberlakukan, dinsos akan memakai data itu. Sebab, data yang sama dipakai oleh pemerintah pusat dalam menentukan jamkesmas.
Di tempat yang sama, warga RT 02 RW 08 Kelurahan Kalijaga Harjamukti, Munah (46), meminta Dinsos untuk memberikan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM). Padahal, dia sudah terdata di jamkesmas dan memiliki KCMS. Di hadapan sekretaris dinsos, Munah menceritakan anaknya ditolak berobat di RS Gunung Jati.
Padahal, dia memiliki Jamkesmas dan KCMS. Langkah koordinasi langsung dilakukan via telepon. Akhirnya, Wakil Direktur Pelayanan RS Gunung Jat, dr Siska mempersilakan Munah dan anaknya untuk berobat. Dikatakan, di RS Gunung Jati, Munah dan keluarga tercatat sebagai pasien jamkesmas, bukan KCMS. “Bukan ditolak, tetapi disuruh antre. Karena pasien banyak, jadi tidak dilayani dengan cepat,” terangnya. (ysf)
KEJAKSAN– Langkah pendataan warga miskin melalui satu pintu menjadi solusi yang diusulkan semua pihak. Tak terkecuali Wali kota terpilih Drs
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Digikomfest 2024 Dorong Keterbukaan Informasi Publik Perangkat Daerah
- Kapolres Banyuasin Membagikan Makanan Bergizi Gratis untuk Siswa SDN 13 Air Kumbang
- Camat Diminta Lebih Peka Atasi Isu Wilayah dan Penyusunan Anggaran
- Tanah Longsor di Padang Lawas, 4 Orang Meninggal Dunia
- Irjen Andi Rian Kerahkan 1.471 Personel Kawal Pemungutan Suara Pilkada 2024 di Sumsel
- Ditresnarkoba Polda Sumsel Memusnahkan Sabu-Sabu 2.689,06 Gram dan 657 Butir Ekstasi