Warga Miskin yang Sekolah Terus Tambah
Jumat, 17 September 2010 – 19:02 WIB

Warga Miskin yang Sekolah Terus Tambah
Kenaikan ini, lanjut Mendiknas, juga diiringi dengan berkurangnya gap partisipasi sekolah siswa termiskin dan terkaya. APK SMA/SMK/MA siswa terkaya 81,7 persen pada 2003 turun menjadi 79,5 persen pada 2009. Gap APK siswa termiskin dibandingkan dengan siswa terkaya berkurang dari 58,5 persen menjadi 25,2 persen. Nilai penurunannya 33,3 persen. Sementara, pada jenjang pendidikan tinggi APK siswa termiskin naik dari 0,98 persen pada 2003 menjadi 6,31 pada 2009. Adapun APK siswa terkaya tidak mengalami perubahan signifikan dari 31,3 padan 2003 menjadi 32,6 pada 2009. "Ada kenaikan, tetapi harus digenjot lagi," ujar Mendiknas.
Baca Juga:
Adapun APM untuk jenjang sekolah dasar (SD) dan madrasah ibtidaiyah (MI) tidak mengalami tren kenaikan yang signifikan. APM SD/MI siswa termiskin pada 2003 91,4 persen, sedangkan pada 2009 93,2 persen. Persentase gap antara siswa termiskin dan terkaya pun tidak mencolok. APM SD/MI siswa terkaya pada 2003 91,6 persen, sedangkan pada 2009 94,4 persen.
"Untuk urusan SD atau MI itu gap antara terkaya dan termiskin hampir tidak ada, hanya satu persen. Artinya anak-anak yang latar belakang sangat miskin maupun sangat kaya semuanya bisa masuk ke SD," ujar Mendiknas. (cha/jpnn)
JAKARTA --Tren partisipasi sekolah siswa dari keluarga termiskin mengalami kenaikan. Berdasarkan data Susenas 2004-2009 angka partisipasi murni (APM)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Wamen Fauzan: Era Kolaborasi, Kampus Harus Bersinergi dengan Pemda
- Untar dan KSU Perkuat Kerja Sama Global Lewat Konferensi Dunia & Bertemu Presiden Taiwan
- Guru Sekolah Rakyat dari PNS & PPPK, Diusulkan Kepala Daerah
- Kemdiktisaintek Membuka Peluang Sarjana Kuliah S2 Setahun, Lanjut Doktoral
- Kemenkes di Guest Lecture U-Bakrie: Mahasiswa Harus Terlibat Aktif Dalam Kampanye Kesehatan Mental
- 43.502 Siswa Penerima Baru Terima KJP Plus Tahap I 2025