Warga Muda Australia Sekarang Jadi Penyebar Virus, tetapi Masih Banyak yang Sulit Mendapatkan Vaksin
Dia kemudian mendaftar online dan tidak ditanya, baik ketika online maupun saat tatap muka, apakah dia sudah berhak mendapat vaksin atau belum.
"Saya hanya berpikiran saya bisa mendapat vaksin karena adanya vaksin yang tidak digunakan," katanya.
"Kalau saya ternyata mengambil tempat orang lain yang menjadi prioritas, saya pasti tidak akan mendaftar."
Dia mengatakan mendukung tingkat vaksinasi yang tinggi sebagai kunci dibukanya kembali perekonomian, dan dia berusaha membantu mencapainya.
"Ini peran kecil yang bisa saya mainkan dan saya senang bisa melakukannya," katanya.
Namun temannya, Rupert Condon, tidak seberuntung Jake Wheeler.
Pemuda berusia 26 tahun tersebut mengikuti informasi yang beredar bahwa ada sentra vaksin di Melbourne yang menerima mereka yang datang tanpa mendaftar, dan dia kemudian ke sana bersama temannya.
Walaupun tempat tersebut sepi ketika mereka datang, dia diberitahu bahwa proses sudah berubah dalam 24 jam sebelumya, dan mereka harus mendaftar online.
Seiring dengan semakin banyaknya warga usia menengah dan lanjut yang sudah divaksinasi di Australia, sekarang warga usia muda lebih berpotensi menyebarkan virus COVID-19 sehingga vaksinasi untuk mereka perlu dipercepat
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Tampil Cantik di Premiere Wicked Australia, Marion Jola Dapat Wejangan dari Ariana Grande dan Cynthia Erivo
- Pemuda Muhamadiyah Harus Siap Hadapi Tantangan Politik Menuju Indonesia Emas 2045
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Tri Adhianto-Abdul Harris Bobihoe Elektabilitasnya Moncer di Kalangan Anak Muda