Warga Muda Korea Selatan Tidak Menghendaki Reunifikasi
Perubahan politik di Semenanjung Korea berjalan begitu cepat. Baru-baru beberapa bulan lalu di sana ada diambang perang nuklir.
Sekarang pemimpin kedua negara akan bertemu hari Jumat (27/4/2018) dan ada rasa optimistis mengenai perdamaian.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengatakan dia akan membekukan uji rudal dan nuklir sementara Presiden Korea Selatan Moon Ja-in memberikan pertanda akan adanya kelonggaran dalam masalah ekonomi.
Namun tampaknya tentangan ke arah perdamaian lebih banyak datang dari warga muda Korea Selatan.
Mereka ingin keamanan lebih baik, namun tidaklah menghendaki reunifikasi, bersatunya kembali kedua Korea, sementara generasi lebih tua melihat KTT Kedua Korea ini sebagai harapan terakhir untuk penyatuan di semenanjung tersebut.
Yong-cheol Jun sudah memiliki kehidupan yang lebih baik di Korea Selatan, namun harapannya sebelum dia meninggal adalah untuk bisa melihat tanah kelahirannya, Korea Utara.
Semasa perang Korea di tahun 1950-an, dia terpisah dari ibu dan kedua saudara laki-lakinya, dan sejak itu mereka tidak pernah lagi melakukan kontak.
Dia mengatakan ingin kembali ke Korea Utara untuk mengetahui apa yang terjadi dengan mereka.
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat