Warga Mulai Melakukan Pergerakan Lagi Setelah Angka Penularan COVID-19 di Indonesia Turun

Dr Riris Andono Ahmad, epidemiolog dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta mengatakan penyebab penurunan kasus masih belum jelas, sehingga data dari lapangan masih diperlukan.
Dia mengatakan bisa menjelaskan apa yang terjadi di Jakarta, dengan tingginya kasus positif sebelum adanya kasus varian Delta dengan tingginya angka vaksinasi, yang menyebabkan tercapainya kekebalan kelompok atau 'herd immunity'.
Namun di tempat lain, misalnya di Jawa Tengah atau di Yogyakarta, banyaknya warga yang sudah memiliki imunitas, tingkat vaksinasi, serta PPKM mungkin menjadi faktor pendukung penurunan kasus, katanya.
"Namun saya belum mendapat jawaban sepenuhnya," katanya.
Dari sasaran 208 juta jumlah penduduk Indonesia untuk vaksinasi, sekitar 23 persen sejauh ini sudah mendapatkan vaksinasi dua dosis menurut data dari Kementerian Kesehatan Indonesia.
Pemerintah menetapkan target vaksinasi 2,3 juta orang setiap hari selama bulan September.
Dr Riris Andono mengatakan dari pengamatan kualitatif yang dilakukannya memang menunjukkan situasi sudah membaik.
"Kita tidak lagi mendengar suara ambulans yang membawa mereka yang meninggal untuk dikuburkan sebanyak di bulan Juli," katanya.
Dua bulan setelah Indonesia sempat jadi hotspot COVID-19 di Asia, jumlah kasus dan kematian mulai menurun
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia