Warga Mulai Melakukan Pergerakan Lagi Setelah Angka Penularan COVID-19 di Indonesia Turun

Warga Mulai Melakukan Pergerakan Lagi Setelah Angka Penularan COVID-19 di Indonesia Turun
Rahmadian Satari and Myrna Candra Kirana spent 4 weeks holidaying and working from Bali. (Supplied)

"Kami memilih Yogyakarta sebagai tujuan utama karena tidak terlalu jauh dari Jakarta.

"Kami menyetir sendiri dan juga membawa peralatan makan sendiri dan juga makanan, sehingga kalau pergi ke restoran dan penuh kami tidak masuk."

Dr Riris Andono dari UGM Yogyakarta mengatakan dia sekarang mengkhawatirkan apa yang disebut 'wisata balas dendam' yang sudah muncul dalam pembicaraan di media lokal.

Ia mengatakan sejak pandemi di tahun 2020, gelombang penularan COVID-19 terjadi karena perayaan hari raya keagamaan, seperti saat jutaan warga mudik ke kampung halaman mereka, terutama di Pulau Jawa.

"Kita lihat Lebaran di tahun 2020, di mana sebelumnya kasus lebih banyak terjadi di Jakarta kemudian mulai menyebar ke berbagai kota di Jawa," katanya.

"Di Lebaran tahun 2021 yang dimulai bulan Mei, bersamaan dengan menyebarnya varian Delta di seluruh dunia, kemudian mencapai puncaknya di Indonesia pas Lebaran Haji bulan Juli."

Saat ini tidak ada hari liburan besar sampai hari Natal di bulan Desember, namun Dr Riris Andono masih merasa khawatir.

"Kita memiliki semakin banyak warga kelas menengah yang selama dua tahun terakhir tidak menjalani liburan," katanya.

Dua bulan setelah Indonesia sempat jadi hotspot COVID-19 di Asia, jumlah kasus dan kematian mulai menurun

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News