Warga Mulai Melakukan Pergerakan Lagi Setelah Angka Penularan COVID-19 di Indonesia Turun

"Sekarang beberapa orang sudah mengatakan mereka akan berlibur di akhir pekan ke sebanyak mungkin tempat dan sesering mungkin."
Ia mengatakan, dengan penurunan kasus dan pelonggaran PPKM, warga yang kembali bergerak adalah hal yang bagus dari sisi ekonomi dan sosial, tapi kerumunan warga di tempat-tempat wisata harus bisa dikelola dengan baik.
"Ini tugas besar bagi Pemerintah dan juga bagi kita sebagai warga," katanya.
"Kita bisa mengunjungi pantai yang sepi misalnya, kan tidak apa, tapi kalau kita mendatangi pantai yang penuh orang apa yang kemudian harus kita lakukan?"
Baik Rahmadian Satari dan Tepi Mumpuni di Jakarta menyetujui kekhawatiran Dr Riris Andono mengenai pergerakan warga di hari libur keagamaan yang besar, namun merasa optimistis sekarang keadaan telah terkendali dan berharap bisa melakukan perjalanan lagi.
"Kami sudah berencana liburan ke Yogyakarta lagi di bulan Desember dan bila nantinya tidak ada keharusan karantina kami berencana liburan ke luar negeri bulan Mei tahun depan," kata Tepi Mumpuni.
"Di sini selain liburan panjang seperti Lebaran, saya kira jumlah orang yang melakukan perjalanan tidaklah besar.
"Dengan pengaturan dari pemerintah dan juga kita semua lebih waspada, saya tidaklah khawatir.'
Dua bulan setelah Indonesia sempat jadi hotspot COVID-19 di Asia, jumlah kasus dan kematian mulai menurun
- 'Nangis Senangis-nangisnya': Pengalaman Bernyanyi di Depan Paus Fransiskus
- Perjalanan Jorge Mario Bergoglio Menjadi Paus Fransiskus
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia