Warga Muslim Ikut Memeriahkan Perayaan Natal di Gaza

Umat Kristen di Jalur Gaza termasuk kelompok minoritas di Palestina dan sekelompok Muslim yang hidup dengan difabel ingin agar saudara mereka tetap merasakan kebahagiaan saat Natal.
Baca juga:
- Lima hal yang perlu diketahui sebelum berkunjung ke Al-Aqsa
- Israel cabut pelarangan visa turis Indonesia
- Australia jelaskan posisi soal kedutaan di Israel kepada Indonesia
Baru akhir pekan lalu (22/12/2019), umat Kristen di Jalur Gaza akhirnya diperbolehkan oleh Pemerintah Israel untuk pergi merayakan Natal di Bethlehem dan Yerusalem, tapi tetap harus mendapatkan izin dari pihak otoritas.
Jumlah umat Kristen di Gaza tidak sampai seribu orang. Tahun ini proses pengajuan untuk merayakan Natal di dua kota suci tersebut semakin sulit, seperti dilaporkan sejumlah kantor berita di Israel.
Hanya satu dari lima orang yang permohonannya dikabulkan, selebihnya mereka hanya bisa merayakan Natal di Gaza dengan suasana seadanya dan pastinya berbeda dengan di kota-kota lainnya.

Karenanya, agar mereka tetap bisa merasakan suasana dan kebahagiaan saat merayakan Natal, sebuah yayasan Palestina mencoba membantu mereka membuat hiasan Natal.
Kepada Erwin Renaldi dari ABC Indonesia, Atfaluna Society for Deaf Children (ASDC) menjelaskan pembuatan dekorasi Natal sudah mereka lakukan selama bertahun-tahun.
Umat Kristen di Jalur Gaza termasuk kelompok minoritas di Palestina dan sekelompok Muslim yang hidup dengan difabel ingin agar saudara mereka tetap merasakan kebahagiaan saat Natal
- Dunia Hari Ini: Gempa Bumi Berkekuatan 6,2SR Mengguncang Turkiye, 150 Warga Luka-luka
- Tentang Hari Anzac, Peringatan Perjuangan Pasukan Militer Australia
- Dunia Hari Ini: Vatikan Umumkan Tanggal Pemakaman Paus
- Prabowo Kritik Negara lain Soal Palestina, Eks Tim Mawar: Menunjukkan Sikap Indonesia
- Legislator PKS: Misi Paus Fransiskus Menyetop Genosida di Palestina Harus Dilanjutkan
- 'Nangis Senangis-nangisnya': Pengalaman Bernyanyi di Depan Paus Fransiskus