Warga Muslim yang Dilecehkan dalam Kereta di Sydney Akan Tuntut Pelaku
"Kami sangat berhati-hati, terutama ketika kami harus pergi keluar. Saya selalu melihat sekeliling kalau-kalau seseorang memburu kami,” aku Hafeez.
Ia mengatakan, ia telah menerima pesan-pesan positif setelah kejadian itu, tetapi juga menerima beberapa ancaman online, dengan satu profil Facebook bernama "Prajurit Kristen" mengancam untuk membunuhnya.
"Salah satu orang menyumpahi saya dan ia menulis bahwa saya seorang teroris propaganda Islam. Saya akan menunjukkan laman ini ke polisi," tegasnya.
Hafeez mengungkapkan, ia juga telah menghadapi reaksi orang yang menyebutnya pengecut karena tak berbicara.
"Orang-orang mengatakan saya bukan seorang pemberani karena tak membela istri saya. Dalam bahasa lokal saya, orang-orang memanggil saya seorang pengecut,” tuturnya.
Ia menambahkan, "Saya datang ke Australia, tetapi saya tak tahu bagaimana berbicara bahasa Inggris, jika saya bisa, pasti saya sudah bicara."
Hafeez mengatakan, ia tetap tenang dan tak ingin salah merepresentasikan agamanya.
"Itu adalah rasa hormat saya untuk perempuan tua itu, bahwa saya tak bersikap agresif dan berkata-kata dengan bahasa yang buruk. Saya mencoba untuk mendidiknya dan pada saat yang sama saya berusaha tenang," ungkapnya.
Pasangan Muslim asal Brisbane yang dilecehkan secara rasis dalam kereta di Sydney pada pekan lalu, mengatakan, mereka berniat mengajukan tuntutan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Sebuah Gelombang Besar yang Menerjang Asia
- Dunia Hari Ini: Kebakaran Hutan Masih Ancam negara Bagian Victoria di Australia
- Dunia Hari Ini: 51 Pria Dijatuhkan Hukuman Atas Kasus Pemerkosaan Prancis
- Anggota Bali Nine Sudah Bebas dan Kembali ke Keluarga Masing-masing
- Dunia Hari Ini: Australia Terbangkan Warganya Keluar Vanuatu
- Pemakai Narkoba di Indonesia Kemungkinan Akan Dikirim ke Rehabilitasi, Bukan Penjara