Warga Myanmar di Australia Takut Perpanjang Paspor karena Tidak Mau Membahayakan Keluarga Mereka
Departemen Dalam Negeri mengatakan kepadanya bahwa mereka mendapatkan '"informasi yang tidak menguntungkan" untuknya dari kedutaaan dan paspornya dinyatakan telah dibatalkan.
Nwayoo sekarang diberi waktu 28 hari untuk memberikan penjelasan kepada pemerintah Australia.
"Kalau mereka tidak menerima penjelasan saya, saya harus kembali ke Myanmar," katanya.
"Kalau saya kembali ke sana, pertama-tama mereka pasti akan menangkap saya saat tiba di bandara. Kemudian mereka juga akan menahan keluarga saya."
Banyak paspor warga Myanmar lain di Australia tidak dibatalkan namun masa berlakunya hampir habis.
Prudence, juga bukan nama sebenarnya, mengatakan kepada ABC bahwa dia takut ke kedutaan untuk memperpanjang paspornya.
Dia khawatir akan dimintai berbagai informasi seperti nama anggota keluarga dan alamat mereka di Myanmar, hal yang bisa membahayakan keselamatan mereka.
"Saya mengambil risiko besar ini. Mereka (pemerintah junta) sangat berbahaya," kata Prudence.
Warga Myanmar yang menentang kudeta junta militer mengatakan kepada ABC bahwa mereka takut memperpanjang paspornya di kedutaan Myanmar di Australia
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Kantor Imigrasi Bekasi Bertekad Berantas TPPO
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan