Warga Myanmar di Australia Takut Perpanjang Paspor karena Tidak Mau Membahayakan Keluarga Mereka

Sejauh ini hanya Republik Ceko yang sudah mengakui.
Bulan Mei lalu Australia mengambil langkah untuk menurunkan tingkat hubungan diplomatik dengan Myanmar, dengan tidak mengirim duta besar yang berkuasa penuh tapi hanya mengangkat Kuasa Usaha.
Bila NUG diakui, Dr Shwe berharap hal tersebut akan membuat kantornya yang baru dibuka bisa mengeluarkan paspor atau dokumen lain yang bisa memberikan ketenangan bagi warga Myanmar di Australia.
ABC sudah menghubungi Departemen Dalam Negeri Australia untuk mendapatkan komentar.
Dalam pernyataannya, Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia (DFAT) mengatakan mereka mendorong warga Myanmar untuk berkonsultasi dengan Departemen Dalam Negeri terkait pilihan visa yang ada.
"Australia memiliki kebijakan mengakui negara, bukan pemerintahan," kata DFAT.
"Kami menghargai pentingnya untuk memahami banyaknya suara bagi demokrasi di Myanmar, dan pejabat Australia sudah berhubungan secara teratur dengan perwakilan NUG."
Nwayoo mengatakan, jika situasi di Myanmar sudah lebih aman, ia ingin pulang untuk memperbaiki negaranya.
Warga Myanmar yang menentang kudeta junta militer mengatakan kepada ABC bahwa mereka takut memperpanjang paspornya di kedutaan Myanmar di Australia
- Hasil Babak Grup Piala Asia U-17 2025: Indonesia dan Uzbekistan Digdaya, Australia Apes
- Kampanye Pemilu di Australia: Jarang Ada Spanduk, Lebih Menjual Kebijakan
- Lady Gaga Bakal Gelar Konser di Australia Akhir Tahun Ini
- Dunia Hari Ini: Tiongkok Akan 'Melawan' Tarif yang Diberlakukan Trump
- Dunia Hari Ini: Serangan Israel Tewaskan 32 Warga Gaza dalam Semalam
- 19 Juta Jiwa Jadi Korban Gempa, Junta Myanmar Masih Sibuk Urusan Perang Saudara