Warga Negara dan PR Australia Tidak Boleh ke Luar Negeri Sampai 17 September

"Pembatasan perjalanan bagi warga negara dan permanent resident masih berlaku selama masa darurat ini," demikian laporan Daily Mail Australia.
Dengan pembatasan tersebut, warga yang sebelumnya sudah membeli tiket atau membeli paket liburan di luar negeri bisa mendapat ganti rugi dari pihak asuransi, karena larangan bepergian resmi dikeluarkan oleh pemerintah Australia.
Belum ada kejelasan apakah larangan itu nantinya akan dicabut pada tanggal 17 September.
Peserta unjuk rasa kedua tertular corona

Dalam perkembangan lain, orang kedua yang mengikuti unjuk rasa 'Black Lives Matter' di Melbourne pekan lalu telah dinyatakan positif terkena COVID-19.
Dia adalah seorang perempuan yang hadir dalam unjuk rasa 6 Juni lalu dan merupakan satu dari 12 kasus baru di negara bagian Victoria dalam 24 jam terakhir.
Kasus baru ini membuat total yang positif di Victoria berjumlah 1.732 orang.
Kepala Bidang Medis Victoria, Profesor Brett Sutton mengatakan peserta unjuk rasa tersebut mengenakan alat perlindungan diri (APD) ketika hadir di unjuk rasa dan kecil kemungkinan ia menularkan kepada orang lain.
Walau kasus COVID-19 terus menurun di Australia, larangan keluar negeri telah diperpanjang hingga 17 September bagi warga negara dan mereka yang berstatus penduduk tetap, atau Permanent Resident (PR)
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya