Warga New Jersey Tolak Ghadafi
Selasa, 25 Agustus 2009 – 21:26 WIB

ASET LIBYA - Meski ditentang keras sejumlah warga AS, persiapan kehadiran Moammar Ghadafi terlihat terus berjalan, Senin (24/8) waktu setempat, dengan para pekerja yang sibuk merenovasi sebuah mansion berkamar 25 di atas lahan milik pemerintah Libya, yang dibeli sejak tahun 1982, di bagian utara New Jersey. Foto: AP Photo/Mel Evans.
NEW JERSEY - Pemimpin Libya Moammar Ghadafi bakal menginjakkan kakinya di tanah AS untuk pertama kalinya bulan depan. Peristiwa ini seiring dengan agenda Ghadafi untuk datang dalam rangka berbicara di Sidang Umum PBB. Namun, sebagaimana diberitakan AP, Selasa (25/8), Ghadafi tidak saja akan hadir di pertemuan PBB, melainkan juga bakal berdiam di salah satu kawasan pemukiman cukup ramai di AS.
Kontan, rencana yang melibatkan pendirian tenda serta renovasi bangunan di sebuah tanah milik pemerintah Libya, sekitar 12 mil sebelah utara Manhattan itu, mendapat penolakan keras dari sejumlah warga setempat beikut para pejabat publik. Penentangan kian keras terutama setelah pihak perwakilan Libya terang-terangan menyambut tokoh yang dianggap pahlawan itu. Sementara bagi sebagian warga barat, Ghadafi justru masih dikenal sebagai terdakwa pengeboman pesawat Pan American flight 103, tahun 1988 lalu.
Baca Juga:
Penyerangan yang terjadi di kawasan Lockerbie, Skotlandia itu, diyakini merupakan 'kerjaan' lembaga intelijen Libya. Peristiwa tersebut menewaskan 259 orang yang ada di dalam pesawat, yang 33 orang di antaranya berasal dari New Jersey. Baru-baru ini, salah satu sosok terhukum di peristiwa itu, Abdel Baset al-Meghari, telah dibebaskan atas dasar kemanusiaan - lantaran tengah sekarat terkena kanker - dari hukuman seumur hidupnya di penjara Skolandia, serta kembali ke Libya.
"Ghadafi adalah seorang diktator berbahaya dengan tangan yang telah berlumuran darah warga Amerika serta sekutu kita," ungkap salah seorang politisi AS, Steve Rohtman, yang distrik perwakilannya termasuk daerah Englewood di New Jersey. Rohtman pun berjanji bahwa bakal ada sejumlah masalah, bila Departemen Dalam Negeri AS melanggar kesepakatan jangka panjang yang melarang Ghadafi berdiam di properti Libya di AS itu. Sementara, pihak pejabat Departemen Dalam Negeri sendiri menyatakan bahwa sejauh ini belum ada keputusan terkait isu tersebut.
NEW JERSEY - Pemimpin Libya Moammar Ghadafi bakal menginjakkan kakinya di tanah AS untuk pertama kalinya bulan depan. Peristiwa ini seiring dengan
BERITA TERKAIT
- Rayakan Paskah, Presiden Kolombia Bicara soal Penderitaan Yesus & Rakyat Palestina
- Presiden Iran Masoud Pezeshkian Sebut Israel Pelaku Utama Terorisme Global
- Kereta Gantung Terjatuh di Italia Selatan, 4 Tewas
- Ajak Israel Berunding, Hamas Siap Akhiri Perang di Gaza
- Hamas Tolak Gencatan Senjata, Kini Israel Kuasai 30 Persen Jalur Gaza
- 1.400 Tenaga Medis Tewas Akibat Serangan Israel di Gaza