Warga Non-Muslim Ikut Berpuasa di Bulan Ramadan Sebagai Bentuk Solidaritas Untuk Palestina

“Gaza adalah katalisnya. Ketika situasinya berubah menjadi kelaparan dan kekurangan makanan, hal ini terasa tepat,” katanya.
Suveen, yang tinggal di Selandia Baru bersama dua teman sekamarnya yang Muslim, mengatakan mereka menjadi bersatu berkat berpuasa bersama-sama.
Tak hanya itu, ia juga menjadi lebih menghargai hal-hal kecil.
"Berpuasa seperti menghilangkan banyak hal dan sisanya adalah rasa kesadaran yang berarti. Kita jadi benar-benar berniat sebelum melakukan sesuatu."
"Berpartisipasi di bulan Ramadan memberikan banyak pencerahan kepada saya."
Namun gerakan berpuasa bukan hanya bersimpati dengan masyarakat Gara, lebih pada mengakui kesulitan yang mereka alami, kata Suveen.
"Bukan sekedar rasa simpati, melainkan pengakuan atas gerakan upaya pembebasan dan kekuatan yang ada di Palestina."
Jason Damouni adalah seorang warga Kristen asal Palestina yang sudah menjalani 40 hari puasa Lent sebagai bagian dari perayaan Paskah.
Di bulan Ramadan tahun ini banyak warga non-Muslim yang memilih berpuasa sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Palestina di Gaza
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Rayakan Paskah, Presiden Kolombia Bicara soal Penderitaan Yesus & Rakyat Palestina
- Mbak Puan Sentil Israel soal Serangan di Palestina
- Presiden Iran Masoud Pezeshkian Sebut Israel Pelaku Utama Terorisme Global
- Ajak Israel Berunding, Hamas Siap Akhiri Perang di Gaza