Warga NTT di DKI: Kebhinekaan Indonesia Terancam
jpnn.com - JAKARTA - Warga diaspora Nusa Tenggara Timur (NTT) di DKI Jakarta melihat, kondisi kebangsaan Indonesia beberapa waktu belakangan berpotensi mengancam kebhinekaan Indonesia.
Terutama pascaaksi unjuk rasa 4 November yang dipicu omongan calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama soal Surat Almaidah ayat 51 di Kepulauan Seribu beberapa waktu lalu.
Menurut salah seorang tokoh masyarakat NTT di Jakarta yang tergabung dalam Baja NTT, Melchias Markus Mekeng, kondisi tersebut perlu segera disikapi secara bijak dan arif oleh semua pihak.
"Karena dari waktu ke waktu, potensi sentimen sektarian tampak semakin mengkristal yang dapat menjauhkan solidaritas kebangsaan di antara sesama anak bangsa," ujar Mekeng saat membacakan pernyataan sikap Baja NTT, di Cikini, Jumat (11/11).
Kondisi yang ada kata Mekeng, cepat atau lambat dapat mengancam dan membahayakan persatuan nasional.
Karena itu Baja NTT mengajak semua pihak kembali pada hakikat kebangsaan yang hakiki.
Bahwa kebhinekaan Indonesia yang termanifestasikan dalam Pancasila, sudah final.
"Warga diaspora NTT bertekad merawat kebhinekaan dan menjaga Indonesia dengan semangat 100 persen NTT, 100 persen Indonesia," ujar Mekeng.
JAKARTA - Warga diaspora Nusa Tenggara Timur (NTT) di DKI Jakarta melihat, kondisi kebangsaan Indonesia beberapa waktu belakangan berpotensi
- Bambang Widjanarko PKPN Singgung soal Evaluasi Kabinet Merah Putih
- Ide Terobosan Seleksi PPPK 2024, Formasi Kosong Dialihkan Saja
- Data Terbaru Jumlah Pelamar PPPK 2024 Tahap 2, Target Belum Tercapai
- Diskusi dengan Kemenkeu, Kementrans Menjajaki Skema Kerja Sama Badan Usaha
- Perihal Film Layar Lebar “Janji Senja”, Brigjen TNI Antoninho: Kisah Inspiratif Seorang Gadis Maluku
- Persatuan PPPK Minta UU ASN Direvisi, Hapus Diskriminasi, Setara dengan PNS