Warga Palestina Merasa Dikhianati Negara-Negara Arab
Dua negara Arab, Bahrain dan Uni Emirat Arab menandatangani perjanjian bersejarah untuk melakukan hubungan dengan Israel.
- Ratusan orang hadir di Gedung Putih menyaksikan penandatanganan perjanjian dengan Israel
- Sebelumnya Mesir dan Yordania sudah menandatangani perjanjian damai dengan Israel
- Aktivis Palestina mengelar unjuk rasa dan militan menembakkan dua roket ke Israel dari Gaza
Kedua negara tersebut merupakan negara Arab pertama selama 25 tahun terakhir yang menjalin hubungan dengan Israel, hal yang dilihat sebagai langkah strategi di Timur Tengah untuk melawan Iran.
Presiden AS Donald Trump menyaksikan upacara penandatanganan di Gedung Putih di Washington, dan memunculkan dirinya sebagai tokoh perdamaian internasional di tengah kampanye pemilihan presiden saat ini di AS.
"Kita berkumpul sore ini untuk mengubah perjalanan sejarah," kata Presiden Trump.
"Setelah puluhan tahun perpecahan dan konflik, kita menandai fajar baru di Timur Tengah."
Di depan tamu undangan beberapa ratus orang, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menandatangani perjanjian dnegan Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab, Sheikh Abdullah bin Zayed al-Nahyan dan Menteri Luar Negeri Bahrain, Abdullatif al-Zayani.
Photo: Presiden Amerika Serikat Donald Trump menjadi saksi bagi upacara penandatanganan perjanjian damai antara Israel dengan Bahrain dan Uni Emirat Arab.) (AP: Alex Brandon)
Dua negara Arab, Bahrain dan Uni Emirat Arab menandatangani perjanjian bersejarah untuk melakukan hubungan dengan Israel
- Ramaikan Acara Joyful Ramadan, Meisya Siregar Ungkap Hal Ini
- Utak-Atik Anggaran, Maju-Mundur Ibu Kota Nusantara
- Dunia Hari Ini: Presiden Trump Mau Mendeportasi Mahasiswa yang Ikut Unjuk Rasa Pro-Palestina
- LBH Pelita Umat Kecam Ide Trump Merelokasi Warga Jalur Gaza
- Dunia Hari Ini: Pesawat Air Busan Terbakar di Bandara Internasional Gimhae
- Pengungsi Bikin Repot, Mesir Tolak Wacana Relokasi Warga Gaza