Warga Palestina Merasa Dikhianati Negara-Negara Arab

Rasa skeptis mengenai dampak perjajian
Sejumlah pihak menyatakan rasa skeptisme mereka terhadap dampak dari perjanjian, termasuk pengamat masalah dan juga mantan pejabat di Timur Tengah.
Bahkan di Israrel, dimana perjanjian pada umumnya disambut baik, sebagian mengkhawatirkan jika perjanjian ini akan membuat Amerika Serikat menjual senjata ke Bahrain dan UEA.
Presiden Trump mengatakan dia tidak keberatan untuk menjual pesawat militer ke Uni Emirat Arab.
Perjanjian ditandatangani setelah upaya diplomatik selama beberapa bulan yang dilakukan Jared Kushner, menantu laki-laki Presiden Trump yang juga adalah penasehat senior, menjadi utusan Presiden Amerika Serikat untuk masalah perundingan internasional Avi Berkowitz.
Tanggal 31 Agustus 2020, perjanjian Israel dengan Uni Emirat Arab diumumkan yang diikuti penerbangan komersial pertama antar kedua negara.
Sementara perjanjian Bahrain dengan Israel ditandatangani pada tanggal 11 September.
Di Amerika Serikat, Partai Demokrat yang sekarang menjadi oposisi pada umumnya menyambut baik perjanjian, termasuk calon presiden Joe Biden.
ABC/wires
Dua negara Arab, Bahrain dan Uni Emirat Arab menandatangani perjanjian bersejarah untuk melakukan hubungan dengan Israel
- Rayakan Paskah, Presiden Kolombia Bicara soal Penderitaan Yesus & Rakyat Palestina
- Mbak Puan Sentil Israel soal Serangan di Palestina
- Presiden Iran Masoud Pezeshkian Sebut Israel Pelaku Utama Terorisme Global
- Ajak Israel Berunding, Hamas Siap Akhiri Perang di Gaza
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia