Warga Pangandaran Keluhkan Banjir pada Cawagub Jabar
Karena itu, Ahmad berharap ada Jabar di bahwa kepemimpinan Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum kelak dapat memberikan solusi. Misalnya dengan membuat tanggul dan sodetan Sungai Citanduy.
“Gara-gara banjir, setahun kami panen 1 kali, kalau kemarau panen hanya sekali. Bahkan sudah 2 tahun, gara-gara kemarau panen hanya 1 kali,” ucap Ahmad.
Tak hanya itu, saat panen, hasil pertanian seringkali dihargai murah. Padahal ongkos produksi mahal, sehingga petani pun selalu dirugikan. ”Satu biji kelapa dihargai Rp 700 sedangkan pisang kalau panen harganya Rp 1000 per kg,” ujarnya.
Beruntung, kata Ahmad, ada perajin sale pisang di Desa Mangunjaya, Kecamatan Mangunjaya mengolah pisang menjadi sale sehingga harganya bisa naik dua kali lipat.
Mendengar masalah tersebut, Kang Uu mengatakan untuk solusi perajin, Rindu punya program ekonomi berkelanjutan.
Artinya, pemerintah memerhatikan para UKM dengan memberikan pelatihan peningkatan produk, packaging, hingga marketing digital.
“Perajin ini memiliki produk yang bagus, hanya packaging-nya masih sederhana. Nanti dilatih untuk dibagusin. Akses informasi ke pameran juga harus dibuka agar produknya dikenal,” kata Kang Uu.
Terkait masalah banjir, Kang Uu menjelaskan bahwa Rindu memiliki program Gerbang Desa yakni, program irigasi dan air bersih. Melalui irigasi, maka pasokan air bisa diatur untuk pertanian.
Pengusaha camilan khas Jawa Barat di Pangandaran minta pemerintah beri bantuan alat kerja.
- Lucky Hakim Bantah Simpatisannya Mengadang Rombongan Nina Agustina
- Inilah Lokasi & Jadwal Debat Perdana Pilgub Jabar 2024
- KPU Jabar Imbau Paslon Cagub Segera Serahkan Materi Iklan
- Respons Dedi Mulyadi Dijuluki Cagub ‘Konten Kreator’
- Perang Bintang di Pilkada Kabupaten Bandung Barat, Siapa Paling Unggul?
- KPU Logistik Pilkada 2024 di Jabar Sudah Terdistribusi 90 Persen