Warga Papua Bikin Geger Istana: Presiden Joko Widodo Mana?
jpnn.com - JAKARTA - Paulus Saronggean, warga Papua Barat berhasil membuat heboh lingkungan Istana Negara, Jumat (15/5) siang. Aksinya di pintu gerbang yang berhadapan langsung dengan Sungai Ciliwung di Jalan Veteran itu menarik perhatian.
Ia berdiri seorang diri di balik gerbang, tepat di samping pos penjagaan dan meneriakkan nama Presiden Joko Widodo dan tuntutannya untuk sang presiden.
"Presiden Joko Widodo mana. Dia bilang semua harus adil pada Papua. Tapi kenapa miskin terus," teriak Paulus dengan suara lantang.
Panas menyengat siang ini tak membuat Paulus patah arang untuk berteriak kencang demi mendapatkan perhatian. Menenteng sebuah tas ransel, ia terus berteriak memanggil nama Jokowi, sapaan akrab Presiden Joko Widodo.
Aksi tunggal Paulus ini akhirnya berhasil menyita perhatian awak media massa yang tengah duduk di halaman belakang Istana Negara dan sejumlah pegawai kepresidenan. Awak media massa langsung mendekati gerbang tempat Paulus berdiri dan menanyakan tujuan aksinya itu.
Sementara, beberapa petugas pengamanan di Istana Negara belum menyadari keributan kecil yang dilakukan Paulus.
Sambil membawa secarik kertas putih, Paulus berusaha menunjukkan tuntutannya pada awak media massa lewat celah gerbang istana.
"Dana otsus ada terus, tapi masyarakat Papua tidak pernah menikmati," keluh Paulus yang mengaku sudah seminggu berusaha bertemu presiden.
Setelah hampir 15 menit Paulus beraksi, akhirnya paspampres dan sejumlah petugas keamanan mendekatinya. Ia diminta tidak membuat aksi di sembarang tempat. Pasalnya, selama ini, semua aksi unjukrasa dilakukan pihak yang sudah mengantongi izin di depan halaman Istana Merdeka.
JAKARTA - Paulus Saronggean, warga Papua Barat berhasil membuat heboh lingkungan Istana Negara, Jumat (15/5) siang. Aksinya di pintu gerbang yang
- Tidak Sepakat dengan Prabowo, Gus Falah: Koruptor Tetap Dihukum dan Uang Rasuah Disita
- Rupiah Melemah Lagi, Misbakhun: Tidak Ada Hubungannya dengan Penggeledahan KPK di Kantor BI
- ASDP Siap Layani Penyeberangan 3 Juta Penumpang Selama Libur Nataru
- Kewenangan Dewan Pertahanan Nasional Dianggap Berbahaya Bagi Demokrasi dan HAM
- BNPT Beri Sertifikat ke-16 Pengelola Objek Vital soal Pencegahan Terorisme
- Ninik Dorong Sinergitas Multilevel Pulihkan Sukabumi Pascabanjir Bandang