Warga Pedalaman Dukung Harga BBM Naik
Jumat, 30 Maret 2012 – 14:28 WIB
Menurut Hardy, BBM bersubsidi selama ini banyak dinikmati oleh kalangan masyarakat menengah ke atas, terutama di perkotaan. Selain itu, BBM bersubsidi juga hanya menguntungkan para pelangsir dan penimbun BBM karena dijual kembali dengan harga yang lebih mahal.
Baca Juga:
Hasil survei pemerintah menunjukkan, sebanyak 77 persen masyarakat kelas menengah ke atas lebih banyak menikmati BBM bersubsidi. Sementara sisanya merupakan kelompok rumah tangga dengan penghasilan atau pengeluaran per-bulan terendah alias warga menengah ke bawah. Catatan Pertamina, alokasi BBM bersubsidi tahun 2011 sebanyak 41,78 juta kilo liter.
Dari alokasi tersebut, BBM jenis premium menempati urutan tertinggi yakni 61 persen disusul solar 35 persen, dan sisanya minyak tanah. Konsumsi premium sektor darat memperlihatkan, pengguna mobil pribadi dan sepeda motor paling tinggi menggunakan BBM subsidi yakni sebesar 93 persen. Data PPLS (Pendataan Program Perlindungan Sosial) 2008 juga menunjukkan, 99% masyarakat miskin tidak mempunyai sepeda motor, artinya mereka kecil kemungkinan menikmati subsidi BBM berupa premium dan solar.
“BBM bersubsidi hanya sedikit saja yang dinikmati masyarakat kelas bawah, khususnya seperti kami di pedalaman. Selebihnya dikuasai oleh orang kaya. Jadi kalau pun subsidi itu dihapus juga tidak masalah, yang penting kami mudah untuk mendapatkannya,” tegasnya.
SAMPIT – Masyarakat di pedalaman Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), sebagian justru mendukung rencana pemerintah menaikkan harga BBM. Apalagi,
BERITA TERKAIT
- Pemprov Uji Coba Helipad Kantor Gubernur Papua Barat
- Menyamar Jadi Pembeli, Polisi Tangkap Wiraswasta & Mahasiwa Pembawa 2,6 Kg Sabu-Sabu di Siak
- 4 Rumah dan 1 Bengkel di Agam Terkena Longsor, 22 Jiwa Terdampak
- PAM Jaya Pasang Pompa Alkon, Masyarakat Bilang Begini soal Dampaknya
- Bus Rombongan SMP Bogor Kecelakaan di Tol Pandaan-Malang, 4 Orang Tewas
- PPPK 2024 Tahap II, 204 Tenaga Non-ASN Sudah Mendaftar