Warga Pedalaman Dukung Harga BBM Naik
Jumat, 30 Maret 2012 – 14:28 WIB
Hardy juga mengharapkan agar Pemkab Kotim dapat mendirikan pangkalan BBM di pedalaman agar warga bisa mendapatkan harga BBM dengan harga normal dan tidak jauh berbeda dengan harga di kota. “Kami mendapatkan BBM dari para pelangsir dengan harga yang cukup tinggi. Karena itu, di pedalaman ini perlu dibangun pangkalan minyak,” katanya.
Pengecer BBM ke wilayah pedalaman, Rudy, sebelumnya mengatakan, pihaknya terpaksa menaikkan harga karena akses jalan yang sulit dan jauh dari perkotaan. “Kami menaikkan harga dengan memperhitungkan sulitnya akses menuju wilayah pedalaman,” kata pengecer yang memiliki izin resmi dari Kantor Perizinan Pelayanan Terpadu (KPPT) Kotim ini.
Catatan Radar Sampit, kenaikan harga BBM cukup besar diperkirakan bakal dialami warga di pedalaman atau yang jauh dari Kota. Diperkirakan kenaikan harga bisa mencapai Rp 15 ribu per liter. Junaidi (35) warga Desa Sungai Ubar Mandiri, Kecamatan Cempaga Hulu mengatakan, jika pemerintah menaikkan harga BBM, diperkirakan harganya bisa mencapai Rp 12.000 – Rp 15.000 per liter untuk semua jenis BBM.
Anggota DPRD Kotim, Dewin Marang sebelumnya mengungkapkan, warga pedalaman tidak mempermasalahkan harga BBM yang mahal asalkan BBM selalu tersedia dan mudah didapat. Warga cukup memaklumi karena biaya angkut BBM memang mahal akibat sulitnya akses transportasi.
SAMPIT – Masyarakat di pedalaman Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), sebagian justru mendukung rencana pemerintah menaikkan harga BBM. Apalagi,
BERITA TERKAIT
- Korban Banjir Rob di Tulang Bawang Terima Bantuan 1 Ton Beras
- Misteri Mahasiswa Unej Ditemukan Tewas Seusai Terjatuh dari Gedung Kampus
- Ngeri, Rem Truk Blong Tabrak Beberapa Kendaraan di Sukabumi, Ibu Hamil Meninggal
- Pemprov Uji Coba Helipad Kantor Gubernur Papua Barat
- Menyamar Jadi Pembeli, Polisi Tangkap Wiraswasta & Mahasiwa Pembawa 2,6 Kg Sabu-Sabu di Siak
- 4 Rumah dan 1 Bengkel di Agam Terkena Longsor, 22 Jiwa Terdampak