Warga Pedalaman Rentan Gizi Buruk
Senin, 30 Januari 2012 – 12:25 WIB

Warga Pedalaman Rentan Gizi Buruk
SAMPIT – Sejumlah kasus gizi buruk yang ditemukan di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) sebagian besar dipengaruhi akibat pola hidup masyarakat yang tidak sehat. Warga pedalaman dinilai cukup rentan terhadap penyakit ini pola hidup yang kurang memenuhi standar kesehatan. Pola hidup yang tidak bersih dan sehat dapat berdampak munculnya beragam penyakit, khususnya pada anak. Akibatnya, dari penyakit itu menyebabkan anak kekurangan gizi dan jatuh pada kasus gizi buruk. Menurutnya, pemahaman orangtua terhadap asupan gizi anak sebenarnya sudah cukup bagus, artinya sebagian besar orangtua mengerti bagaimana makanan yang baik untuk anaknya. Hanya saja, karena PHBS nya kurang, atau karena ditunjang status ekonomi keluarga yang sulit, sehingga orangtua terkadang tidak bisa menyajikan makanan yang seimbang dan sesuai aturan.
“Kasus gizi buruk yang ada di Kotim sebenarnya bukan karena makanan, tapi lebih karena penyakit. Penyakit yang diderita karena lingkungan tempat tinggal yang kurang, artinya, pola hidup bersih dan sehat (PHBS) yang kurang, akhirnya timbul penyakit,” kata ahli gizi Kotim, Yuspihani kepada Radar Sampit (JPNN Grup).
Yuspihani menjelaskan, lingkungan yang bersih dan sehat saling berkaitan dengan penyakit gizi buruk. Lingkungan yang kotor dapat menimbulkan penyakit infeksi, sehingga walaupun asupan gizi anak mencukupi, namun infeksi tersebut memengaruhi status gizi anak.
Baca Juga:
SAMPIT – Sejumlah kasus gizi buruk yang ditemukan di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) sebagian besar dipengaruhi akibat pola hidup masyarakat
BERITA TERKAIT
- Longsor di Boyolali, Belasan Rumah Warga Rusak
- Tabrakan Beruntun di Cicaheum Bandung, Seorang Pejalan Kaki Tewas
- Detik-Detik Bocah Tewas Tersedot Saluran Pembuangan Kolam Renang di Garut
- PPPK Tahap 1 Bantul Baru Bisa Mulai Efektif Bekerja Juli 2025, Ini Penjelasan Triyanto
- Gempa Bumi 5,3 Magnitudo Guncang Waingapu NTT, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami
- Innalillahi, Anak Tewas Tersedot Saluran Pembuangan Kolam Renang